120 Poktan di 5 BPP, Target CSA Kementan Optimalkan Daerah Irigasi Glapan Timur

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


120 Poktan di 5 BPP, Target CSA Kementan Optimalkan Daerah Irigasi Glapan Timur
SIMURP KEMENTAN: Pemkab Demak mendukung kegiatan penerapan teknologi CSA pada 120 Poktan sasaran kegiatan SIMURP di Demak di bawah koordinasi lima Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] yakni BPP Kebonagung, BPP Dempet, BPP Wonosalam, BPP Demak dan BPP Bonang di wilayah Daerah Irigasi [DI] Glapan Timur.

Demak, Jateng [B2B] - Sekitar 120 kelompok tani [Poktan] di lima Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] pada Daerah Irigasi [DI] Glapan Timur di Kabupaten Demak, Jawa Tengah menjadi target penerapan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] dari Kementerian Pertanian RI mendukung peningkatkan produktivitas komoditas padi.

Kelima wilayah BPP yang dialiri DI Glapan Timur meliputi BPP Kebonagung, Dempet, Wonosalam, Demak dan Bonang menjadi target Kementan bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] guna penerapan CSA.

Upaya Kementan bersama SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pemerintah telah
menempatkan perubahan iklim global, sebagai ancaman terhadap pembangunan pertanian dan ketahanan pangan.

"Strategi pemerintah mengantisipasi melalui pengembangan CSA dan Modernisasi Pertanian. Dalam hal ini, intervensi kebijakan pada pendanaan, teknologi, kelembagaan dan sosial ekonomi menjadi sangat penting," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi dengan membangun dan meningkatkan partisipasi kelembagaan petani dalam penerapan inovasi dan teknologi yang efisien dan efektif.

"Dengan menerapkan budidaya yang adaptif terhadap perubahan iklim melalui pengaturan pola dan pergiliran tanaman di setiap daerah irigasi berdasarkan ketersediaan sumberdaya dan kearifan lokal," katanya.

Upaya lain, kata Dedi Nursyamsi, meningkatkan partisipasi dan kemandirian kelembagaan petani, Perkumpulan Petani Pemakai Air [P3A] dan organisasi petani lainnya dalam menangani dampak perubahan iklim, melakukan plot percontohan adopsi teknologi pertanian dan pemberdayaan kelembagaan petani, P3A dan organisasi petani lainnya.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya mengatakan pihaknya berupaya mendorong alih teknologi dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas petani melalui CSA.

"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.

Sasaran kegiatan SIMURP di Demak yakni lima BPP meliputi BPP Kebonagung, BPP Dempet, BPP Wonosalam, BPP Demak dan BPP Bonang dan petani di wilayah DI Glapan Timur.

Kegiatan penerapan teknologi CSA pada 120 Poktan di lima BPP terbagi atas BPP Bonang pada komoditas padi di Musim Tanam [MT] II penerapan 9 komponen CSA yakni tanam penggunaan Alternate Wetting and Drying [AWD] berupa teknologi hemat air yang dapat diterapkan petani untuk mengurangi penggunaan air irigasi di lahan sawah.

Penggunaan varietas unggul, pemupukan berimbang, pestisida nabati, pupuk kimia dengan bijaksana, tanam padi jajar legowo, bijaksana menggunakan pestisida kimia dengan bijaksana dan penentuan jadwal tanam menggunakan Kalender Tanam atau Katam.

Realisasi CSA & Non CSA
Hasilnya, produktivitas CSA 2022 tertinggi mencapai 7,33 ton/ha pada Demplot Scalling Up di Desa Poncoharjo oleh Poktan Sumber Jaya I meningkat menjadi 7,6 ton/ha pada CSA 2023 di wilayah kerja BPP Bonang. Produktivitas Non CSA tertinggi 2023 hanya 6,53 ton/ha di Desa Krajanbogo oleh Poktan Sukotani dan di Desa Kembangan oleh Poktan Sejahtera.

Upaya CSA serupa dilakukan BPP Demak di MT II dengan penerapan sembilan komponen CSA. Hasilnya? Produktivitas tertinggi 7,33 ton/ha untuk 2022 pada Demplot Scalling Up di Desa Kalikondang oleh Poktan Sri Rejeki naik menjadi 7,6 ton/ha pada CSA 2023. Produktivitas Non CSA tertinggi 2023 hanya 6,53 ton/ha di Desa Cabean pada lahan Poktan Waringin dan Poktan Mukti Harjo di Desa Kalikondang.  

Produktivitas CSA 2022 tertinggi pada Demplot Scalling Up di Kecamatan Wonosalam sebesar 8,19 ton/ha di Desa Botorejo pada lahan Poktan Tani Maju turun ke 8,34 ton/ha pada CSA 2023. Sementara produktivitas Non CSA tertinggi 2023 hanya 8,28 ton/ha di Desa Pilangrejo pada lahan Poktan Ngudi Utomo.

Realisasi produksi padi pada lahan CSA di Kecamatan Dempet pada 2022 nihil lantaran Demplot komoditas kacang hijau dan komoditas padi baru dilaksanakan pada MT III. Produktivitas lahan CSA tertinggi pada Demplot Scalling Up 2023 sebesar 6,66 ton/ha di Desa Merak pada lahan Poktan Sidodadi II. Sementara produktivitas lahan non CSA tertinggi 2023 sebesar 7,13 ton/ha di Desa Merak pada lahan Poktan Sidodadi II.

Realisasi produksi padi pada lahan CSA di Kecamatan Dempet pada 2022 nihil lantaran Demplot komoditas kacang hijau dan komoditas padi baru dilaksanakan pada MT III. Produktivitas lahan CSA tertinggi 2023 pada Demplot Scalling Upsebesar 7,63 ton/ha di Desa Mangunrejo pada lahan Poktan Mangun Karyo. Sementara produktivitas lahan non CSA tertinggi 2023 sebesar 7,03 ton/ha di Desa Mangunrejo pada lahan Poktan Mangun Karyo. [timsimurpkementan]

Demak of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.