Kementan Dukung Polbangtan Medan Ikuti Temu Karya Relawan III PMI
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Simalungun, Sumut [B2B] - Sosok pilihan terdidik di bidang pertanian terapan, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian adalah pejuang pangan dari 'kawah candradimuka Polbangtan' yang didorong pula memahami risiko kebencanaan sekaligus melakukan mitigasi bencana.
Semangat tersebut mengemuka pada partisipasi aktif mahasiswa Polbangtan Medan pada Temu Karya Relawan III Palang Merah Indonesia [TKR III PMI] Provinsi Sumatera Utara [Sumut] di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, belum lama ini.
Kegiatan TKR III PMI Sumut dibuka oleh Ketua PMI Sumut, Rahmat Shah yang mengingatkan tentang tujuan TKR III untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM para relawan dan kesadaran fungsi dan wewenang para relawan.
Tim TKR Polbangtan Medan bergabung pada kontingen PMI Deli Serdang. Mahasiswa Polbangtan Medan, M Ilham terpilih menjadi petugas upacara pembukaan dan Rumata Ruth Gultom sebagai dirijen yang membawakan lagu Indonesia Raya dan Hymne PMI. Sementara Davin Syah Reza dipercaya menjadi salah satu dari tujuh pembaca 'Tujuh Prinsip PMI'.
Partisipasi Polbangtan Medan sejalan komitmen Kementerian Pertanian RI seperti dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penanganan dampak bencana merupakan salah satu perhatian Kementan bersama pemerintah daerah guna pemulihan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
"Kementan tidak hanya membantu pemulihan budidaya pertanian juga bantuan program bagi perekonomian masyarakat seperti bantuan bibit untuk ditanam di setiap rumah terdampak bencana," kata Mentan Syahrul yang selalu menyediakan waktu mengunjungi lokasi bencana sekaligus memberikan bantuan bahan pokok maupun sarana pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menekankan pada kewajiban sosial Polbangtan mendorong mahasiswa dan alumninya menjadi sosok humanis yang peduli sesama.
"Guna mencapai hal itu, perlu proses terstruktur dan terintegrasi, baik kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler, yang terus dikembangkan sebagai bagian dari dunia akademik mencetak generasi penerus pertanian yang andal," kata Dedi Nursyamsi.
Sementara Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mendukung partisipasi mahasiswanya pada upaya dan tindakan kemanusiaan dan kepedulian pada sesama.
"Resapi dan jadikan kebiasaan cara berpikir dan bertindak dalam menghadapi tantangan ke depan yang tidak terduga. Jika kemudian mahasiswa dengan kemampuannya ingin menolong sesama, itu menjadi hal yang luar biasa," katanya.
Ketua PMI Sumut H Rahmat Shah mengatakan bahwa PMI saat ini menjadi organisasi yang terus berkembang, bukan lagi sekedar menjalankan donor darah semata.
"PMI kini dituntut hadir membantu masyarakat dalam berbagai aspek seperti penanggulangan bencana banjir, gempa bumi, kebakaran, angin puting beliung dan penyediaan air bersih. Bahkan PMI juga hadir dalam penyelesaian konflik antarsuku dan golongan," katanya. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Simalungun of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
