Rembug Utama, Polbangtan Malang Dukung KTNA Persiapan Penas XVI Padang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Rembug Utama, Polbangtan Malang Dukung KTNA Persiapan Penas XVI Padang
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [kiri] dan Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor [tengah] dan pimpinan KTNA pusat dan Jatim pada Rembug Utama Daerah di Malang guna Persiapan Penas XVI Padang 2023.

Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI bersama Kontak Tani Nelayan Andalan [KTNA] wilayah Jawa Timur [Jatim] mengadakan Rembug Utama di Batu, Malang, Jatim pada Jumat [23/12]. Guna mendukung persiapan Pekan Nasional Petani Nelayan [Penas KTNA] XVI - 2023 di Padang, Provinsi Sumatera Barat [Sumbar].

Rembug Utama yang diinisiasi KTNA Jatim dihadiri oleh 107 peserta dari 39 kabupaten seantero Jatim serta didukung oleh Polbangtan Malang, BBPP Batu dan BBPP Ketindan selaku unit pelaksana teknis [UPT] Kementan di wilayah Jatim.

Ketua Umum KTNA Nasional, M Yadi Sofyan Noor mengatakan bahwa KTNA harus terus bergerak berdasarkan database, karena data merupakan aspek krusial bagi sektor pertanian.

Hingga saat ini, menurutnya, jumlah pengurus KTNA yang terdata hingga tingkat desa mencapai 660 ribu orang, beranggotakan 22 juta petani dan 1,8 juta nelayan, sebagai potensi sekaligus  membutuhkan pemikiran untuk sumbangsih bagi negara.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan Penas XVI - 2023 harus menjadi ajang pertanian maju, mandiri dan modern.

"Guna mewujudkan hal itu, mindset kita semua harus sama. Penas di Sumbar harus sukses. Tidak ada trial and error, kita harus memastikan trial and success," katanya.

Terkait hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan komitmen Kementan melakukan regenerasi pelaku pertanian, harus terus didorong peningkatan kemampuan petani milenial.

"Pelibatan generasi milenial akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Penas XVI - 2020 untuk menarik perhatian generasi muda kembali bertani, sehingga lebih meriah berkumpul dengan pemuda tani dan penyuluh pertanian dari seluruh Indonesia," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan dalam perencanaan persiapan menuju Penas Padang dia berharap isu regenerasi petani menjadi isu utama.

"Isu regenerasi petani dimunculkan, agar kita semua yakin bahwa generasi penerus sudah disiapkan antara lain melalui sinergi dan kolaborasi KTNA dengan petani milenial DPA dan DPM," kata Setya BU akrab disapa Uud mengutip arahan Kabadan Dedi Nursyamsi.

Ketua Panitia Pelaksana Rembug Utama, Akhmad Prayogo mengatakan kegiatan tersebut dihadiri 107 peserta dari 38 kabupaten di seluruh Jatim.

“Kegiatan ini terlaksana atas kolaborasi KTNA Jatim dengan Polbangtan Malang, BBPP Batu dan BBPP Ketindan,” katanya.

Sementara Ketua KTNA Jatim, Sumrambah menyoroti pertanian saat ini seperti 'anak tiri' yang kurang diperhatikan dengan berbagai permasalahan yang belum bisa diurai. 

Tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan, KTNA harus cepat bergerak bangkitkan pertanian Indonesia. Dari rembug ini, peserta dari seluruh Jatim dapat memberikan masukan untuk dibawa ke Penas, sekaligus saling tukar informasi, yang akan dibawa ke daerah masing-masing," katanya.

Menurutnya, masih banyak petani yang tidak berdaya, ketika panen, harga turun. Belum lagi permasalahan pupuk subsidi, seharusnya menjadi solusi untuk usahatani, tapi justru bikin susah petani.

"Kalau pupuk subsidi dicabut, solusi apa yang akan kita tawarkan kepada pemerintah,” kata Sumrambah.

Terkait kegiatan Penas XVI Padang - 2023, menurut M Yadi Sofyan Noor, akan ada pengurangan jumlah bidang dan kegiatan yaitu enam bidang, serta 29 seksi kegiatan yang akan dilaksanakan, berkurang dari Penas XV. [Uud/timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.