Genta Organik, Mahasiswa Polbangtan Kementan MBKM Kopi Organik di Jember

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Genta Organik, Mahasiswa Polbangtan Kementan MBKM Kopi Organik di Jember
POLBANGTAN MEDAN: Keenam mahasiswa/i Polbangtan Medan yang mengikuti mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] pada KUB Arum Sukmo di Dusun Sumber Candik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

Jember, Jatim [B2B] - Sejalan Program Gerakan Petani Pro Organik [Genta Organik] yang diluncurkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Bogor, Jawa Barat pada Jumat [9/12]. Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pun bergerak mendukung Genta Organik seperti dilakukan mahasiswa Polbangtan Medan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Enam mahasiswa Polbangtan Medan hari-hari ini mengikuti praktik budidaya kopi organik dari hulu hingga hilir pada Kelompok Usaha Bersama [KUB] Arum Sukmo di Dusun Sumber Candik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

Keenam mahasiswa Polbangtan Medan mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] atas inisiasi dan koordinasi Direktur Yuliana Kansrini dengan Edy Santoso, pendiri KUB Arum Sukmo selaku pensiunan peneliti pada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember [Puslitkoka]. Pendiri KUB Arum Sukmo lainnya adalah Ahmad Ahsin, Kusuma Mawardi dan Hartadi.

Upaya tersebut sejalan arahan Mentan Syahrul untuk menjag tanah dan kesuburannya melalui pertanian organik, menjadi kewajiban petani dan stakeholders di sektor pertanian.

"Pertanian organik, teknik budidaya pertanian dengan bahan-bahan alami tanpa kimia sintetis. Tujuannya, menyediakan bahan pangan yang aman bagi kesehatan konsumennya dan tidak merusak lingkungan," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan Genta Organik sebagai gerakan pertanian organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.

Selain itu, Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

"Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik. Boleh menggunakan pupuk kimia, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan keenam mahasiswanya melakukan praktik budidaya kopi organik dari hulu hingga hilir pada KUB Arum Sukmo di Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

"Mahasiswa juga didorong aktif edukasi masyarakat dan petani setempat menggunakan pupuk organik seperti pemangkasan dan pemupukan dengan memanfaatkan ternak peliharaan warga setempat," katanya.

Pendiri KUB Arum Sukmo, Edy Santoso mengatakan wilayah yang subur pada ketinggian 600 hingga 1.400 di atas permukaan laut [dpl] di lereng utara Gunung Argopuro, Jember, menjadikan kawasan budidaya kopi tersebut minim tersentuh pupuk kimia, sehingga berpeluang besar menjadi kawasan pertanian organik.

“Prediksi produksi kopi dunia yang cenderung menurun, memberi peluang bagi kopi Indonesia untuk menembus pasar global, dengan berupaya melakukan budidaya kopi organik secara berkelanjutan. Tujuannya, meminimalisir kopi terdeteksi residu bahan kimia yang tentunya akan mempengaruhi kualitas kopi," katanya.

Kelvin, salah satu mahasiswa Polbangtan Medan yang mengikuti MBKM di Jember mengakui banyak manfaat dari pupuk organik, memanfaatkan pupuk kandang hasil ternak peliharaan warga setempat.

"Jika dilihat serangan hama dan penyakit tergolong minim, karena alam turut menjaga melalui pemanfaatan pupuk organik," katanya. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Jember of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.