Perawatan Alsintan, Mahasiswa Polbangtan Medan Ikuti Sertifikasi Mekanik

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Perawatan Alsintan, Mahasiswa Polbangtan Medan Ikuti Sertifikasi Mekanik
POLBANGTAN MEDAN: Kegiatan sertifikasi diikuti 195 mahasiswa Polbangtan Medan dari Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Perkebunan Presisi, dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.

Medan, Sumut [B2B] - Pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor, namun harus disertai dukungan teknologi khususnya alat mesin pertanian [Alsintan] maka SDM pertanian saat ini dan ke depan, harus mampu memanfaatkan semaksimal mungkin didukung perawatan dan pemeliharaan Alsintan.

Guna mendukung hal itu, Kementerian Pertanian RI terus mengoptimalkan kemampuan SDM pertanian khususnya Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] seperti mahasiswa Polbangtan Medan yang mengikuti Sertifikasi Kompetensi Skema Mekanik Perawatan Alsintan selama sembilan hari, medio September lalu.

Kegiatan sertifikasi diikuti 195 mahasiswa Polbangtan Medan dari Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Perkebunan Presisi, dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan. Kementan melibatkan empat asesor dari Lembaga Sertifikasi Pertanian Nasional [LSP].

Ketua Penyelenggara Sertifikasi Polbangtan Medan, Gusti Setiavani dalam laporannya mengatakan, sertifikasi merupakan salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa.

Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penggunaan teknologi pada Alsintan diharapkan mampu menambah daya gedor petani milenial, khususnya dari pendidikan vokasi seperti Polbangtan untuk mendukung regenerasi petani sekaligus peningkatan produktivitas pertanian.

"Teknologi 4.0 harus kita jalankan untuk anak-anak kita ke depan yang tidak mau bertani dengan cara berlumpur," katanya.

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa sektor pertanian memiliki keunggulan yang strategis, karena bisa mengubah nasib banyak orang menjadi lebih baik, yang bisa dioptimalkan menjadi lapangan pekerjaan dan bisnis besar-besaran.

"Pertanian itu bicara kepentingan rakyat. Bicara kehidupan orang-orang di sekitar kita. Menyayangi pertanian, berarti menyelamatkan bangsa dan negara. Mengurus pertanian bukan perkara sepele," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa era 4.0 menuntut sektor pertanian untuk terus berkembang dan bertransformasi.  

"Mahasiswa Polbangtan Medan setelah lulus akan menjadi motor pengerak pembangunan pertanian perlu menguasai Alsintan dengan baik, yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi," kata Yuliana dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Direktur II Polbangtan Medan, Mukhlis Yahya pada pembukaan kegiatan sertifikasi.

Mukhlis Yahya menambahkan pelaksanaan sertifikasi secara keseluruhan berjalan lancar dan baik. Diawali pengisian Dokumen APL 01 dan APL 02 dilanjutkan ujian tulis. 

Ketua Penyelenggara Sertifikasi Polbangtan Medan, Gusti Setiavani melaporkan pelaksanaan unjuk kerja dilakukan di Laboratorium Lapangan Penyuluhan Pertanian, dengan menggunakan traktor roda dua [TR2] dan TR3. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.