Bupati Pati Dukung SDM Pertanian Berinovasi Tingkatkan Produksi

Indonesia`s Pati Seeks to Meet the Needs of Food

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bupati Pati Dukung SDM Pertanian Berinovasi Tingkatkan Produksi
TANDA MATA: Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi [kiri] menyerahkan jaket kepada Bupati Pati, Haryanto sebagai tanda mata dari audiensi di Pati [Foto: BPPSDMP]

Pati, Jateng [B2B] - Sektor pertanian di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah menunjukkan kemajuan. Buktinya, petani terus berinovasi untuk meningkatkan produksi, tak lepas dari majunya SDM pertanian sebagai faktor terbesar pengungkit daya produktivitas pertanian. 

Komitmen Pati dikemukakan Bupati Haryanto saat menerima audiensi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi beserta rombongan di kantornya, Kamis [10/6]. Bupati Haryanto menegaskan bahwa prasarana dan sarana seluruh Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] telah diperbaiki serta alokasi anggaran dari pemerintah kabupaten [Pemkab] bagi kegiatan operasional BPP.

"Seluruh prasarana dan sarana BPP diperbaiki, kami juga memberikan anggaran pendanaan untuk operasional mereka," kata Bupati Haryanto.

Dia menyadari bahwa SDM adalah faktor utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian. "Peningkatan SDM pada penyuluh sangat diperlukan. Jangan sampai penyuluh pengetahuannya kalah dari petani. Petani selalu berinovasi untuk meningkatkan produktivitas. Keduanya berkaitan erat. SDM unggul akan meningkatkan produktivitas pertanian. Begitu pula sebaliknya."

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa SDM yang unggul di sektor pertanin harus terus diupayakan, salah satunya melalui Komando Strategi Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang akan mendorong dan meningkatkan wawasan penyuluh, petani dan praktisi pertanian.

"Kostratani adalah alat atau laboratorium agar penyuluh kita, petani kita, SDM-nya semakin maju. Dengan begitu, target kita menciptakan sektor pertanian yang maju, mandiri dan modern akan tercapai," kata Mentan Syahrul.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian [BPPSDMP] menambahkan bahwa Pati merupakan sentra produksi pangan nasional seraya mengapresiasi dukungan dari Pemkab Pati yang luar biasa bagi petani dan penyuluh.

"Dukungan dari Pemkab Pati juga luar biasa termasuk kepada penyuluh, petani dan praktisi pertanian," katanya.

Menurutnya, jika saat ini hasil produksi pertanian di Pati rata-rata delapan ton per hektar, dengan ditingkatkannya kapasitas SDM penyuluh, petani dan praktisi pertanian maka hasil produksi pertanian masih bisa ditingkatkan.

"Kalau SDM-nya kita tingkatkan, produksi padi di sini bisa diungkit lagi, bisa meningkat menjadi 10 ton per hektar. Kami kerja sama akan membangun SDM di sini. Kita akan genjot terus melalui Kostratani agar produktivitas semakin meningkat," katanya.

Salah satu program yang dicanangkan Kementan, menurut Dedi, adalah program magang bagi petani milenial ke Jepang, Taiwan dan Australia. 

"Lamanya magang satu hingga dua tahun. Nanti mereka dapat upah sebesar Rp9 juta hingga Rp12 juta per bulan. Di sana, mereka akan dididik bagaimana caranya mengolah, mengemas dan memasarkan produk pertanian," papar Dedi.

Melalui Kostratani, Dedi menegaskan kapasitas penyuluh dan petani juga terus ditingkatkan. Di akhir Juni 2021, dia akan menggagas pelatihan pupuk berimbang bagi 1,5 juta petani di seluruh Indonesia. 

"Inilah cara kami untuk terus meningkatkan kapasitas SDM pertanian kita. Kita akan genjot terus karena SDM adalah faktor pengungkit produktivitas terbesar," katanya. [Cha]

Pati of Central Java [B2B] - Indonesian government through the agriculture ministry has developed shallots production centers in Central Java province as the buffer zone for improve welfare of farmers and the anticipation of the supply chain and expense transport which often trigger price increases in consumer level, according to senior official of the ministry.