Impor Sapi, Afpindo Usulkan Waktunya Dimajukan Antisipasi Lebaran
Afpindo Propose Time Cattle Imports Accelerate to Anticipate Eid
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Afpindo) mengusulkan kepada pemerintah untuk memajukan periode impor sapi bakalan dari Juni-September menjadi Mei-Agustus. Dengan demikian pada saat menjelang lebaran kebutuhan stok daging cukup, sehingga harga bisa terkendali.
Usulan tersebut dikemukakan Afpindo dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian Suswono yang didampingi Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heryawan Pertanian dan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Ahmad Suryana di Jakarta, Rabu (1/5).
Anggota Afpindo, Juan Adoe mengatakan, Afpindo sepakat membantu pemerintah menurunkan harga daging sapi di pasaran. “Ini tidak mudah, tapi kita siap membantu pemerintah menurunkan harga daging,” kata Juan.
Menanggapi usulan tersebut Mentan menyatakan akan mempertimbangkan masukan dari AFPINDO tersebut. Menurut Mentan, untuk memajukan jadwal impor perlu mengubah Peraturan Menteri Pertanian.
Selain itu Mentan juga akan menyampaikan usulan tersebut dalam rapat koordinasi terbatas di Menteri Perekonomian, karena kebijakan impor daging sapi saat ini dibahas dalam rapat koordinasi terbatas di Menko Perekonomian.
Namun demikian, Mentan tetap concern bahwa penurunan harga daging sapi tidak akan merugikan para peternak tradisional. Kementerian Pertanian terus berupaya mencari terobosan untuk menurunkan harga daging sapi di pasaran. Menteri Pertanian sendiri terus melakukan pembicaraan dengan stakeholder yang terkait dengan perdagangan daging di Indonesia.
“Apalagi menjelang lebaran di mana kebutuhan daging masyarakat akan meningkat, harga perlu dijaga agar harga daging bisa dijangkau,” kata Suswono.
Mentan mengkhawatirkan, jika harga daging sapi masih tinggi menjelang lebaran, dikhawatirkan akan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan berdampak pada kenaikkan angka inflasi.
Jakarta (B2B) - Meat Producers and Feedlot Association of Indonesia (Afpindo) propose to the government, to advance the imports of feeder cattle period, from June to September to May to August. Thus on the eve of Eid need enough meat stock, so the price could be controlled.
The proposal put forward Afpindo in a meeting with the Minister of Agriculture Suswono who was accompanied by Deputy Minister of Agriculture, Rusman Heryawan Agriculture and Food Security Agency, Ahmad Suryana in Jakarta, Wednesday (1/5).
Afpindo members, Juan Adoe said, Afpindo agreed to help the government reduce beef prices in the market. "It´s not easy, but we are ready to help the government reduce the price of meat," said Juan.
Respond to the proposal, the Ministry of Agriculture said it will consider input from the Afpindo. According to the Minister of Agriculture, to advance the import schedules necessary to amend Regulation of the Minister of Agriculture.
In addition, the Minister of Agriculture will also submit the proposal in a coordination meeting at the Ministry of Economy, because the beef import policies currently discussed in the coordination meeting at the Coordinating Minister for the Economy.
However, Agriculture Minister concern that the decline in the price of beef will not be detrimental to traditional breeders. The Ministry of Agriculture continues to seek breakthroughs reduce beef prices in the market. Minister of Agriculture continues to talks with stakeholders associated with the meat trading in Indonesia.
"Especially ahead of Eid when the meat needs increase, the price needs to be maintain to keep affordable," said Suswono.
Minister of Agriculture worrying, if beef prices remain high ahead of Eid will causing anxiety in the community and encourage inflation.
