Kementan Dukung Mahasiswa Polbangtan Medan Dirikan Bank Sampah

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dukung Mahasiswa Polbangtan Medan Dirikan Bank Sampah
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kanrini [ke-2 kiri] bersama narasumber seminar, Mina DS, Direktur Bank Sampah Pancadaya dan Ketua Forum MSME yang mengajak mahasiswa mengembangkan bank sampah.

Medan, Sumut [B2B] - Di lingkungan kampus, masalah sampah plastik juga menjadi kendala utama dalam kebersihan lingkungan. Beraneka ragam jajanan atau pun bekas pembungkus keperluan sehari hari, hampir 80% menggunakan pembungkus berbahan plastik, sehingga merupakan faktor utama timbulnya masalah sampah plastik terhadap lingkungan kampus.

Alhasil, volume sampah yang dihasilkan semakin bertambah besar, tentu jika hal ini dibiarkan lama kelamaan akan menjadi masalah yang bertambah serius bagi kesehatan, keindahan, dan kenyamanan.

Seminar Nasional bertajuk 'Melirik Peluang Sampah Menjadi Cuan' di kampus Polbangtan Medan, digelar oleh Kementerian Pertanian RI, belum lama ini, guna meningkatkan peran masyarakat khususnya mahasiswa dalam pengelolaan sampah dan upaya pelaksanaan 3R [Reduce, Reuse dan Recycle] serta menambah wawasan mahasiswa terhadap dunia kewirausahaan.

Seminar terselenggara secara hibrid yang diikuti oleh seluruh civitas academica Polbangtan Medan.

Seminar tersebut sejalan arah kebijakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] yakni 'revitalisasi pendidikan vokasi pertanian' yang kompetitif, bertaraf internasional dan berorientasi ekspor.

Strategi ini didukung dengan arah kebijakan antara lain: (1) Penguatan Pendidikan Vokasi Pertanian untuk menghasilkan Job Seeker dan Job Creator, (2) Penguatan Pelatihan Vokasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian untuk menghasilkan Job Seeker dan Job Creator.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak generasi muda untuk bisa terlibat pada kemajuan sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir. Petani milenial pun didorong untuk memanfaatkan berbagai teknologi yang ada untuk mengembangkan usaha.

“Seiring berkembangnya teknologi harus terus diikuti dalam mengubah cara kerja dan metode usaha, khususnya di bidang pertanian. Apabila pelaku usaha pertanian masih menggunakan cara-cara dan metode lama maka akan tertinggal,” kata Mentan Syahrul.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa jajarannya berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian, artinya segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa selama ini kita selalu berfikir banyak dampak negatif seperti penyakit yang timbul dari sampah jika tidak dikelola dengan baik.

“Namanya manusia, tidak dipungkiri pasti menghasilkan sampah. Di depan mata kita, ada sampah yang memiliki potensi untuk menghasilkan cuan. Ketika bank sampah nantinya dapat dikembangkan di Polbangtan Medan, maka semua sampah akan menjadi peluang dan menjadi sesuatu yang dicari,” katanya.

Yuliana berpesan agar seluruh mahasiswa tidak menyia-nyiakan informasi dari para narasumber, maka harus aktif bertanya untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Polbangtan Medan berupaya menghadirkan pengusaha dan pakar-pakar terbaik untuk menambah wawasan mahasiswa Polbangtan Medan.

"Saya harap ke depan, organisasi bank sampah di Polbangtan Medan segera terbentuk. Polbangtan Medan akan mendukung keperluan operasional yang dibutuhkan untuk membuat bank sampah ini,” tambahnya.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber Mina Dewi Sukmawati yang merupakan Direktur Bank Sampah Pancadaya dan juga merupakan Ketua Forum MSME.

Dalam materinya, Mina DS mengatakan generasi milenial adalah anak muda yang berkompeten pada beragam aktifitas dan komunitas, di mana mereka mampu mengelola teknologi sesuai kebutuhan era industri 4.0.
"Anak muda yang inovatif suka tantangan baru, suka bereksperiman dan selalu mencari ide baru.

Potensi milenial di era 4.0 untuk pengelolaan sampah harus memiliki web dan design, market social media dan mampu menjadi content creator,” kata Mina DS.

Dia berharap melalui bank sampah dan pengelolaan sampah, wirausahawah milenial mampu membangkitkan ekonomi nasional dengan skill dan kemampuan untuk membangun sirkular ekonomi pada bank sampah.

"Mahasiswa Polbangtan Medan sebagai entrepreneur milenial mampu membuka usaha baru untuk membangun ekonomi masayarakat dengan sampah yang terkelola dan di daur ulang," kata Mina DS. [timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.