El Nino Mengintai, Petani Pinrang Sulsel Terapkan Teknologi Cerdas Iklim CSA

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


El Nino Mengintai, Petani Pinrang Sulsel Terapkan Teknologi Cerdas Iklim CSA
SIMURP KEMENTAN: Lahan seluas dua hektar dari total 50 hektar milik petani dari Poktan Sipaenre di Pinrang menjadi ´laboratorium lapangan´ menerapkan teknologi CSA. Utamanya, AWD berupa Pengairan Sistem Basah Kering dengan cara intermitten [terputus-putus].

Pinrang, Sulsel [B2B] - Di tengah intaian fenomena El Nino yang memicu tunda tanam hingga gagal panen, petani di Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan tetap optimis menghadapi kemarau panjang lantaran menerapkan inovasi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] di antaranya Alternate Wetting and Drying [AWD].

Inovasi AWD diusung Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] yang diterapkan pada lahan Demplot ´Labotorium Lapangan´ Scalling Up dari kelompok tani [Poktan] Sipaenre di Desa Pananrang, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang.

Upaya Poktan Sipaenre didukung teknologi CSA SIMURP dari Kementan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mendorong para petani membuat Indonesia lebih kuat dalam menghadapi ancaman El Nino.

"Menyikapi perubahan iklim, bagaimana membuat pertanian dapat lebih ramah lingkungan dan sekaligus mampu beradaptasi dengan tantangan alam," katanya.

Mentan Syahrul juga meminta jajarannya yang berada di lapangan, untuk membantu para petani yang kesulitan dan meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia menghadapi ancaman El Nino.

Teknologi CSA dipelopori oleh Kementan khususnya Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] melalui Program SIMURP sejak 2019. CSA merupakan pendekatan yang mentransformasi dan reorientasi sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan, sehingga mendukung pertanian berkelanjutan yang dapat memastikan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, Program SIMURP berada di garis terdepan menghadapi El Nino melalui AWD di lahan sawah dan berhasil secara signifikan menurunkan gas metan.

“Program SIMURP juga membangun pemupukan berimbang dan menggaungkan program pestisida nabati, mengurangi penggunaan pestisida kimia. Program SIMURP berupaya mengantisipasi seluruh kendala dan tantangan tersebut," kata Dedi Nursyamsi.

Lahan seluas dua hektar dari total 50 hektar milik petani dari Poktan Sipaenre di Pinrang menjadi ´laboratorium lapangan´ menerapkan teknologi CSA. Utamanya, AWD berupa Pengairan Sistem Basah Kering dengan cara intermitten [terputus-putus], dengan alat bantu sederhana berupa paralon atau bambu yang dibenamkan ke dalam tanah.

Fungsi AWD mengatur pemberian air sesuai kebutuhan tanaman padi melalui alternasi genangan air [flooded] dan non genangan air berdasarkan fase pertumbuhan tanaman dengan sistem tanam Jajar Legowo 2:1.

Pengairan AWD diterapkan petani CSA Pinrang yang dipasang sebelum/sesaat setelah tanam, yang dibenamkan sedalam 20 cm. Pengukuran dimulai pada 7 - 10 hari setelah tanam [hst] pada sistem Tapin dan 21 hst untuk Tabela.

Mereka memantau tingkat level air setiap dua hari sekali untuk dicatat. Apabila tinggi air kurang dari 5 cm, maka lahan sawah siap dialiri air. Pasalnya, padi bukan tanaman air sehingga tidak perlu digenangi air setiap waktu.

Lahan sawah kembali digenangi air pada saat pengisian bulir tanaman padi, kemudian pada 7 - 10 hari sebelum panen, lahan sawah dikeringkan. [timsimurpkementan]

Pinrang of South Sulawesi [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.