PWMP Alumni, Kementan Monev Wirausahawan Muda Lulusan Polbangtan Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


PWMP Alumni, Kementan Monev Wirausahawan Muda Lulusan Polbangtan Medan
POLBANGTAN MEDAN: Dosen pembimbing Polbangtan Medan, Yenny Laura Butarbutar melakukan Monev di Bengkayang, guna mengetahui progress PWMP Alumni bagi kelompok usaha Kamuda pada bidang usaha budidaya ayam broiler dan olahan ayam guling.

Bengkayang, Kalbar [B2B] - Upaya Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian melalui Program PWMP terus digenjot oleh Kementerian Pertanian RI, khususnya bagi Alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] guna mendukung resonansi sekaligus lahirnya lebih banyak role model wirausahawan muda pertanian di Indonesia.

Hal itu diupayakan oleh Polbangtan Medan dengan mengerahkan tim dosen untuk melaksanakan Monitoring dan Evaluasi [Monev] di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat [Kalbar] pada kelompok usaha Kamuda Tani, yang diketuai oleh Eka, lulusan Polbangtan Medan 2020 dari Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi.

Dosen pembimbing Polbangtan Medan, Yenny Laura Butarbutar melakukan Monev di Bengkayang, belum lama ini, guna mengetahui progress dari PWMP Alumni bagi kelompok usaha Kamuda yang bergerak pada bidang usaha budidaya ayam broiler dan olahan ayam guling.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi milenial adalah penentu kemajuan pertanian Indonesia. Tongkat Estafet pembangunan pertanian ada pada pundak para generasi muda.

Menurutnya, PWMP yang dihadirkan Kementan diharapkan dapat mencetak generasi milenial menjadi seorang petani atau mendirikan start up di bidang pertanian.

‘’Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil , karena generasi milenial saat ini mulai sadar bahwa pertanian adalah ‘ tambang emas’ tanpa batas waktu,’’ katanya. 

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa PWMP diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda disekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mendukung pembangunan pertanian maju , mandiri dan modern.

‘’Program PWMP merupakan salah satu upaya untuk menepis stigma negatif tentang dunia pertanian khususnya dilevel generasi muda melenial,’’ katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan PWMP juga sekaligus menyasar anak muda untuk tertarik mengembangkan usaha tani.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan pihaknya aktif melakukan pembinaan untuk mendorong PWMP. Polbangtan Medan merasa bertanggung jawab mempelopori pertanian dengan membina PWMP guna mendongkrak petani millennial khususnya di wilayah Sumatera bagian utara.

‘’Hingga saat ini penumbuhan belasan kelompok PWMP binaan Polbangtan Medan menunjukkan grafik meningkat, dengan menguasai bidang pertanian, hortikultura maupun peternakan baik dari hulu maupun hilir,’’ katanya.

Dosen pembimbing  Yenny Laura Butarbutar mengakui bahwa usaha olahan ayang guling dilakukan sekitar enam bulan terakhir telah memberikan omset sekitar Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan, sementara budidaya ayam broiler menghasilkan omset sekitar Rp18 juta per bulan.

"Meskipun budidaya ayam broiler menghasilkan omset relatif besar, tetapi Kamuda berencana beralih pada budidaya kelapa sawit karena tingginya permintaan bibit unggul kelapa sawit di Kalbar," katanya.

Keunggulan budidaya kelapa sawit, kata Yenny, karena biaya pemeliharaan tidak membutuhkan banyak tenaga kerj, sehingga diharapkan tetap menghasilkan pendapatan relatif besar pada kelompok usaha Kamuda.

Dia mengharapkan upaya keras Kamuda dapat membuktikan bahwa program PWMP Alumni oleh Kementan melalui Polbangtan Medan akan bermanfaat menciptakan wirausahawan muda pertanian yang ulet dan bertanggung jawab. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Bengkayang of West Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.