Klarifikasi Dirjen Peternakan tentang Harga Daging Sapi di ILC

Clarification of the Director General Livestock of Beef Prices on the ILC

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Klarifikasi Dirjen Peternakan tentang Harga Daging Sapi di ILC
Dirjen Peternakan Kementan, Syukur Iwantoro (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) - Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro menyanggah tudingan bahwa harga sapi di Indonesia termahal di dunia, yang dikatakan data tersebut berasal dari Bank Dunia.

"Saya tidak tahu siapa dan apa tujuan orang yang pertama kali membuat statement harga daging sapi Indonesia termahal di dunia. Katanya sumber data dari Bank Dunia, itu fitnah yang keji terhadap 6,4 juta rumah tangga peternak Indonesia," kata Syukur Iwantoro dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan secara langsung di TVOne, dipandu Karni Ilyas, Selasa malam (19/3).

Menurut Dirjen Peternakan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi kepada perwakilan Bank Dunia di Jakarta. Mereka menyatakan Bank Dunia tidak pernah melakukan penelitian yang menyimpulkan harga daging sapi di Indonesia termahal di dunia.

"Saya cek ke Bank Dunia, mereka mengatakan tidak memiliki penelitian yang menyimpulkan harga daging sapi Indonesia yang tertinggi di dunia, seperti disebut media akhir-akhir ini," ungkap Syukur.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanudin Ibrahim Iwantoro dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Haryono.

Syukur menambahkan, dari data di website Bank Dunia ternyata daging yang kerap dibuat daging semur hanya lebih tinggi sedikit dari harga jual di Manila, Filipina dan Indonesia di peringkat ketujuh. Sementara harga daging sapi tertinggi di dunia adalah Prancis sekitar Rp270 ribu per kg kemudian Jepang, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Filipina, Thailand dan Indonesia.

Jakarta (B2B) - Director General of Livestock and Animal Health, Ministry of Agriculture, Syukur Iwantoro denied accusations that the price of cattle in Indonesia is the most expensive in the world, said the data is from the World Bank.

"I do not know who and what goals the person who first made the statement price of Indonesia´s most expensive beef in the world. Said, the source data from the World Bank, it is a heinous slander against 6.4 million farming households in Indonesia," said Syukur Iwantoro, in program Indonesia Lawyers Club (ILC), which aired live on TVOne, guided Karni Ilyas, Tuesday night (19/3).

According to Director General of Livestock, it was clarified to the representatives of the World Bank in Jakarta. They said the World Bank has never conducted a study that concluded the price of beef in Indonesia, the most expensive in the world.

"I checked into the World Bank, they say do not have a study that concluded Indonesia beef prices the highest in the world, such as the so-called media lately," said Iwantoro.

In this occasion, the present Director General of Horticulture, Ministry of Agriculture, Hasanuddin Ibrahim and the Care Taker (Acting) Director General of Processing and Marketing of Agricultural Products, Haryono.

Iwantoro added data on the website of the World Bank there are meat stews which often made flesh only slightly higher than the selling price in Manila, Philippines and Indonesia ranked seventh. While beef prices the highest in the world is France around Rp270 thousand per kg then Japan, Singapore, Taiwan, United States, Philippines, Thailand and Indonesia.