Kementan gandeng BPP Terapkan CSA Dukung Genta Organik 37 Demplot di Jabar

Agriculture Irrigation Development the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan gandeng BPP Terapkan CSA Dukung Genta Organik 37 Demplot di Jabar
PROGRAM SIMURP: Kapusluh Bustanul Arifin Caya mengatakan kegiatan CSA SIMURP dilakukan melalui pendekatan sekolah lapang berupa Demplot, pertemuan lapang, Bimtek, Farmer Field Day [FFD] serta pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh.

Subang, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI berupaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] dan pemupukan berimbang melalui Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] pada lokasi Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] di Provinsi Jawa Barat.

Kementan mengandeng 37 Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] pada tiga Daerah Irigasi [DI] yakni DI Jatiluhur, Cikeusik dan Cipancuh yang mencakup empat kabupaten: Cirebon, Indramayu, Subang dan Karawang.

Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Bustanul Arifin Caya pada Jumat [26/5] di Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang pada kegiatan ´Mid Term Review Mission dan Farmer Field Day [FFD]´ di lokasi CSA SIMURP 2023.

Selain Genta Organik, Kementan menerapkan Teknologi CSA padi atau non padi plus kegiatan 888 Demplot CSA, delapan lokasi Scalling up @50 ha/lokasi, Bimbingan Teknis [Bimtek] CSA dan uji emisi Gas Rumah Kaca [GRK] empat kabupaten, penguatan BPP, Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP], Kelompok Wanita Tani [KWT] di 37 BPP serta operasional manajemen di provinsi dan kabupaten.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan kepada seluruh jajarannya, harus berpartisipasi aktif menyukseskan program utama dan strategis Kementan di antaranya Program SIMURP.

“Program-program utama Kementan lainnya yang harus didukung diantaranya Kostratani dan peningkatan pemberdayaan petani dan penyuluh," katanya.

Mentan Syahrul mengingatkan, semuanya merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian, dimulai dari penyuluh, dengan meningkatkan kapasitas dan keterampilan sehingga produksi pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia tercapai.

Hal senada ditegaskan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa CSA merupakan kunci andalan SIMURP sehingga harus betul-betul dipahami oleh seluruh pelaksana SIMURP di pusat dan daerah.

"Target CSA meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian tahan perubahan iklim, mengurangi risiko gagal panen, menekan emisi Gas Rumah Kaca dan meningkatkan pendapatan petani di daerah irigasi Proyek SIMURP," katanya.

Menurut Dedi Nursyamsi pengelolaan sawah jangan sampai menghasilkan emisi gas metan karena sawah merupakan sumber pangan bagi seluruh rakyat.

“Sawah jangan dibiarkan tergenang terus. Sawah yang bagus itu tergenang kering. Gunakan pestisida yang tepat dan aman dengan pemupukan berimbang," katanya.

Sebagaimana diketahui, Program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak. Pengelolaannya lintas empat kementerian dan lembaga yakni Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas], Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] dan Kementerian Dalam Negeri [Kemendagri] dengan target lokasi Daerah Aliran Sungai [DAS].

Lokasi SIMURP
Kegiatan ´Mid Term Review Mission´ CSA SIMURP 2023 dan Farmer Field Day [FFD] di Subang, Jumat [26/5] dihadiri tim PUPR Pusat, Julianto dan Tim Balai Besar Wilayah Sungai [BBWS] Citarum; Tim Bank Dunia, Ijsbrand Harko de Jong; Board of Directors Asian Infrastructure Investment Bank [AIIB] David Osborne; General at PMC Retail, Eom Subastian; TA CPIU Komponen B, Yoo serta Koordinator Tenaga Pendamping Masyarakat [KTPM] dan TPM.

Turut hadir Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Jabar, Kepala Pertanian Kabupaten Subang; Koordinator dan Sub Koordinator Kelompok Lingkup Pusat, serta Penyuluh Pertanian Pusat; Manager, Deputi dan tim Pengelola SIMURP.

Kapusluhtan Bustanul Arifin Caya mengatakan bahwa SIMURP pada BPPSDMP Kementan fokus pada CSA yang bertujuan meningkatkan produksi, produktivitas dan IP serta menurunkan emisi GRK.

"CSA juga merupakan pendekatan yang mentransformasi dan mengorientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan, sehingga mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim," katanya

Kapusluh Bustanul AC menambahkan, kegiatan CSA SIMURP dilakukan melalui pendekatan sekolah lapang berupa Demplot, pertemuan lapang, Bimtek, Farmer Field Day [FFD] serta pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh.

Lokasi kegiatan Program SIMURP tersebar pada 24 kabupaten di 10 provinsi yang merupakan daerah irigasi maupun daerah rawa di antaranya Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai; Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.

Pulau Jawa meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang di Jawa Barat; tujuh kabupaten di Jawa Tengah yakni Banjarnegara, Purbalingga, Purworejo, Grobogan, Demak, Kebumen, Brebes; dan Kabupaten Jember di Jawa Timur.

Sementara di Kalimantan hanya Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah; Kabupaten Takalar, Bone, Pangkep, Pinrang; Konawe di Sulawesi Selatan; Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara; Kabupaten Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat [NTB] dan Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur [NTT]. [susideliana/timhumassimurpkementan]

Subang of West Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.