Kementan Tingkatkan Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis bagi Staf BDSP

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Tingkatkan Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis bagi Staf BDSP
SMKPPN BANJARBARU: Pelatihan dibuka oleh Wakil Kepala SMKPPN Banjarbaru Bidang Manajemen Mutu, Fofa Arofi [tengah] mewakili Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso didampingi Project Manager PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana [kanan].

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM [BPPSDMP] berkomitmen melakukan regenerasi petani dan mencetak petani muda dengan jiwa wirausaha.

BPPSDMP Kementan terus berkomitmen meningkatkan kualitas generasi milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian. Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari pelatihan, permagangan, akses permodalan, hingga peningkatan jejaring pemasaran.

Bentuk komitmen tersebut, Kementan bersama International Fund for Agricultural Development [IFAD] mencanangkan program regenerasi petani melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme [YESS].

Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit. Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat.

"Pertanian modern memang membutuhkan ‘pencatatan’ keuangan yang tersusun rapi," katanya.

Tujuannya, kata Dedi Nursyamsi untuk memudahkan petani melakukan evaluasi. Pasalnya, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu. Laporan keuangan yang baik, akan mempermudah proses akses permodalan bagi para petani.

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMK PPN] Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] di Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program YESS menggelar Training of Trainers [ToT] dengan bahasan Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis bagi staf Business Development Service Providers [BDSP].

Pelatihan berlangsung selama lima, Senin [5/2] yang diikuti peserta dari empat wilayah Program YESS di Kalsel yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan.

Peserta terdiri atas penyuluh pertanian, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S], guru SMK dan Finansial Advisor. Hadir sebagai narasumber pelatihan antara lain Miko Hardhjati dari BBPMKP Ciawi, Susmawati dari BBPP Binuang, dan Rizky Permana selaku Deputi Teknis NPMU.

Pelatihan dibuka oleh Wakil Kepala SMKPPN Banjarbaru Bidang Manajemen Mutu, Fofa Arofi mewakili Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso yang menguraikan tentang peran BDSP dan TVet dalam transfer literasi keuangan dan proposal bisnis kepada petani.

“Dalam upaya meningkatkan jumlah petani milenial baik sebagai job seeker dan job creator tidak lepas dari peran bapak ibu sekalian. Hari ini kita berkumpul di sini dalam upaya peningkatan kapasitas BDSP dan TVet terkait literasi keuangan dan proposal bisnis bagi petani muda,” katanya.

Fofa Arofi selaku Deputi Bidang Teknis PPIU Kalsel menegaskan tentang pentingnya peran staf BDSP dan TVet dalam memberdayakan petani merespon dan mampu melakukan literasi keuangan dan membuat proposal bisnis.

Terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelaskan bahwa output dari Program YESS bertujuan  menciptakan pemuda menjadi petani muda yang siap menjadi job creator dan job seeker di sektor pertanian [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.