Kementan Dorong Pemda Bentuk Kebijakan yang Berpihak pada Petani Milenial
Millennial Farmers are the Target of Indonesia East Java`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Yogyakarta, DIY [B2B] - Partisipasi aktif pemerintah daerah berperan penting menciptakan kebijakan kondusif bagi petani muda, untuk memfasilitasi generasi milenial berkarya dan berwirausaha mengembangkan Ekosistem Kewirausahaan Pertanian yang diupayakan Kementerian Pertanian RI bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] di Jawa Timur oleh Polbangtan Malang.
Upaya Kementan mendorong pemerintah daerah membentuk kebijakan bagi petani milenial mengemuka pada ´Workshop Evaluasi Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pemuda´ yang digelar di Yogyakarta selama empat hari, 14 - 17 Desember 2023, oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur dari Program YESS.
Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera beralih pada generasi milenial. Pasalnya, Mereka yang akan meneruskan estafet pembangunan sektor pertanian.
“Sistem pertanian kita saat ini beradaptasi dengan era 4.0, generasi milenial yang akrab dengan inovasi teknologi dalam era 4.0. Kita akan cetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang generasi milenial yang didorong untuk mengambil peran, khususnya di sektor pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.
“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, Kementan terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, mengedepankan kolaborasi bersama berbagai pihak khususnya pemerintah daerah.
Guna mendukung pencapaian target tersebut, selama empat hari, 14 - 17 Desember 2023, Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur yang merupakan Pelaksana Program YESS di Jawa Timur menggelar workshop di Yogyakarta yang diikuti 112 peserta.
Pemerintah daerah berperan vital membentuk kebijakan kondusif bagi petani milenial, yang dikemukakan oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana pada Focus Group Discussion [FGD] dalam penyusunan Perencanaan Program YESS 2024 usai pembukaan workshop di Yogyakarta, Kamis pekan lalu [14/12] oleh Wakil Direktur II Polbangtan Malang, Hamyana didampingi Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri.
"Pemerintah daerah memiliki peran sentral menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan pemuda di sektor pertanian. Keberhasilan program sangat tergantung pada dukungan dan kepedulian pihak berwenang," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.
Menurutnya, partisipasi aktif pemerintah daerah juga sangat krusial, pemerintah daerah diharapkan dapat membentuk kebijakan dan program yang mendukung pengembangan pemuda di sektor pertanian.
"Semakin besar dukungan mereka, semakin besar peluang untuk mencapai tujuan bersama,” ungkap Uud.
Dalam upaya menyusun Perencanaan Program YESS 2024, Uud mengurai pentingnya merancang dan melaksanakan pelatihan yang tepat sasaran. Bukan hanya memberikan keterampilan umum, tetapi lebih mendalam, sesuai dengan kebutuhan pemuda di sektor pertanian.
"Hasilnya diharapkan menjadi lebih efisien dan berdampak positif pada pengembangan usaha mereka,” katanya.
Tak kalah penting, tambah Uud, pengembangan klaster dan korporasi di sektor pertanian. Tujuannya, menciptakan sinergi antar pelaku industri pertanian dengan meningkatkan efisiensi dan membuka peluang baru bagi petani milenial.
"Pengembangan klaster dan korporasi menjadi landasan strategis bagi pertumbuhan sektor pertanian di masa depan. Bukan hanya tentang pertumbuhan individu, juga kolaborasi yang dapat membawa dampak positif bagi seluruh komunitas pertanian," katanya lagi. [didit/timhumas yessjatim]
Yogyakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.
