Mahasiswa Polbangtan Kementan Edukasi Manfaat Lamtoro bagi Tanaman Kopi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswa Polbangtan Kementan Edukasi Manfaat Lamtoro bagi Tanaman Kopi
POLBANGTAN MEDAN: Mahasiswa MBKM Polbangtan Medan menyerahkan bantuan benih pada Ketua Poktan Apeksi, Hemat Purba [kanan] disertai edukasi bagi petani kopi di Desa Dolok Saribu, Kecamatan Pagaran, Tapanuli Utara, Sumut.

Taput, Sumut [B2B] - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menyerahkan benih dan edukasi manfaat lamtoro bagi tanaman kopi sebagai penaung agar tidak langsung terpapar sinar matahari serta manfaat akar, batang dan daun sebagai pupuk organik, pakan hewan dan mempercepat proses dekomposisi tanah.

Edukasi manfaat tanaman lamtoro bagi kopi khususnya lamtoro PG79 dilakukan sejumlah mahasiswa Polbangtan Medan bagi kelompok tani Apeksi di Desa Dolok Saribu, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara [Taput] Provinsi Sumatera Utara, Minggu pekan lalu [21/1].

Kunjungan tersebut terkait Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] di Ladang Langit Coffea Farm. Edukasi 10 mahasiswa/i Polbangtan Medan diterima dan diapresiasi oleh Ketua Poktan Apeksi, Hemat Purba serta anggota Poktan saat menerima bantuan benih lamtoro.

Upaya Polbangtan Medan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial. Sebab, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang semakin mandiri, maju dan modern.

“Sistem pertanian kita saat ini beradaptasi dengan era 4.0, generasi milenial yang akrab dengan inovasi teknologi dalam era 4.0. Kita akan cetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang generasi milenial yang didorong untuk mengambil peran, khususnya di sektor pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan strategi Kementan, terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, mengedepankan kolaborasi bersama bersama berbagai pihak terutama DuDi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini berpesan agar mahasiswa magang MBKM dapat menyelesaikan kegiatan magang dan TA dengan sebaik-baiknya agar dapat lulus tepat pada waktunya.

"Kegiatan MBKM Polbangtan Medan merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama studi di kampus ke dalam situasi praktik yang sebenarnya," katanya.

Selama program MBKM, tambah Yuliana, mahasiswa dapat belajar banyak hal, memperluas jaringan profesional dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja dan wirausaha.

Kegiatan edukasi diawali penyerahan benih diikuti edukasi manfaat tanaman penaung lamtoro PG79 serta bertukar fikiran antara mahasiswa Polbangtan dengan para petani anggota Poktan Apeksi. Mahasiswa juga diajak melihat tanaman kopi yang sudah berumur 2,5 tahun.

Prof Surip Mawardi mengatakan bahwa tanaman penaung jenis lamtoro PG79 sebagai penetral sinar matahari agar cahaya ultra violet tidak langsung menyinari pohon kopi, sehingga hanya menerima  60% intensitas cahaya matahari.

Selain itu akar, batang dan daun tanaman lamtoro juga sangat bermanfaat untuk tanaman kopi karena akar tanaman lamtoro dapat mengikat unsur N, batang tanaman lamtoro yang sudah lapuk mengandung kalium dan daun lamtoro yang sudah gugur mengandung N.

Karakter daun lamtoro membantu mempercepat proses dekomposisi sehingga bagus untuk tanah. Bukan hanya itu saja, hewan ternak juga menyukai dedaunan lamtoro sebagai pakan. Pasalnya, daun lamtoro mengandung protein  tinggi dengan jarak penanaman empat meter untuk antar baris dan selang tiga tanaman untuk antar tanaman. [ira/timhumas polbangtanmedan]

North Tapanuli of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.