Kementan Nilai Bulog Paling Tepat Intervensi Harga Kedelai

Ministry of Agriculture Assess Bulog the Most Appropriate Interventions Price Soybeans

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Kementan Nilai Bulog Paling Tepat Intervensi Harga Kedelai
Foto: satunegeri.com

Yogyakarta (B2B) - Menteri Pertanian Suswono menyatakan instansi pemerintah yang paling tepat melakukan intervensi harga kedelai adalah Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Saat ini upaya intervensi Bulog pada harga pangan telah dilakukan pada beras. Diharapkan intervensi pada komoditas lainnya seperti kedelai juga dapat dilakukan dalam waktu dekat," kata Mentan Suswono di Yogyakarta, Kamis (7/3) saat pertemuan dengan Kontak Tani dan Nelayan Indonesia.

Menurut Mentan, perlindungan pada petani memang harus segera dilakukan, salah satunya melalui penetapan insentif, berupa subsidi ataupun kebijakan pembatasan impor di dalam negeri.

"Pasar bebas memang tidak bisa dihindari tapi wajar kalau kita membatasi itu untuk melindungi petani. Negara-negara lain juga melakukan hal yang sama seperti di Jerman dan lainnya," ujar Suswono.

Tanaman Wajib
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengusulkan sudah saatnya Indonesia menjadikan kedelai sebagai tanaman pokok atau wajib sebagaimana halnya padi untuk dijadikan beras. Pasalnya, kebutuhan kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun tapi produksi di dalam negeri terus menurun sehingga keterbatasan pasokan diatasi melalui impor.

"Sudah saatnya Indonesia menjadikan kedelai sebagai tanaman pokok atau wajib. Jika pola kedelai hanya sebagai tanaman sela terus berlanjut, maka target swasembada akan sulit," kata Sutarto belum lama ini.

Menurutnya, kedelai jangan lagi dikatakan sebagai tanaman sela tetapi tanaman pokok bangsa Indonesia. Merujuk pada produksi kedelai dalam negeri pada 2012 hanya mencapai 779.800 ton maka sudah saatnya meningkatkan produksi melalui penetapan kedelai tanaman wajib untuk ditanam petani.

Yogyakarta (B2B) - Minister of Agriculture Suswono declared the most appropriate government intervention soybean prices are Perum National Logistics Agency (Bulog).

"Currently Bulog interventions on food prices has been done on rice. Expected intervention in other commodities, such as of soybean, Bulog can implement as soon," said Agriculture Minister Suswono in Yogyakarta, on Thursday (7/3) at a meeting with the Indonesia Contact Farmers and Fishermen.

According to the Minister of Agriculture, the protection of the farmers must immediate, one of them through the establishment of incentives, such as subsidies or import restrictions policy in the country.

"The free market can not be avoided but reasonable if we restrict it to protect farmers. Other countries also do the same as in Germany and the others," said Suswono.

Compulsory Plants

Previously reported, the Director of National Logistics Agency, Sutarto Alimoeso propose is time for Indonesia to make soy as a staple crop of rice or as is required to be rice. Because the needs of of soybean is increasing from year to year but domestic production continues to decline and supply constraints be overcome through imports.

"It is time for Indonesia to make soy as a staple crop planting or mandatory. If the pattern of of soybean as a crop just waiting to continue, then the target will be difficult to achieve self-sufficiency," said Sutarto recently.

According to him, not again referred to as the of soybean crop broke but the staple crop of the Indonesian nation. Referring to the domestic soybean production in 2012 reached only 779,800 tons, then it is time to increase production through the establishment of of soybean plants grown compulsory for farmers.