HUT Kemerdekaan RI kian Semarak dengan `Lomba 17-an` di Polbangtan Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


HUT Kemerdekaan RI kian Semarak dengan `Lomba 17-an` di Polbangtan Medan
POLBANGTAN MEDAN: Lomba Gebuk Bantal di Atas Kali menjadi atraksi menggelikan sekaligus menegangkan yang menarik perhatian banyak penonton, melihat keseruan mahasiswa berupaya menjatuhkan lawan dengan bantal yang dibungkus karung beras.

Medan, Sumut [B2B] - Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia [RI] setiap 17 Agustus jamak dirayakan dengan aneka kegiatan lomba. Lazim dikenal sebagai ´Lomba 17-an" yang menggelar lomba makan kerupuk, panjat pinang, makan kerupuk, dan balap karung. Lomba kian menarik lantaran panitia menyiapkan hadiah untuk pemenangnya.

Bersyukurlah, Indonesia masih memiliki kearifan lokal seperti Lomba 17-an, yang membuat kita sejenak abai pada gadget. Banyak negara maju kesulitan mencari kearifan lokal seperti di Indonesia.

Semangat itu pula yang mewarnai digelarnya lomba oleh Kementerian Pertanian RI seperti digelar oleh kampus vokasi pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Medan menggelar Lomba 17-an yang diikuti seluruh mahasiswa, Rabu [17/8].

Kegiatan Lomba 17-an digelar setelah Upacara Bendera yang dipimpin Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini selaku inspektur, yang dihadiri seluruh civitas academica serta para purna tugas dharma wanita.

Ratusan orang, mulai dari anak-anak, mahasiswa, hingga pegawai mengarahkan pandangannya ke lapangan utama Polbangtan Medan untuk melihat berbagai perlombaan mulai dari balap karung, gebuk bantal hingga panjat pinang.

Agenda pertama dalam rangkaian perayaan HUT RI ke-77 diawali kegiatan Sharing Session International Youth Day dengan mengundang pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta [Kedubes AS] yang digelar enam hari sebelum perayaan 17 Agustus, yakni pada Rabu [10/8] kemudian lanjutkan dengan perlombaan e-sport Mobil Legend dan futsal sarung.

Ketua Panitia Pelaksana, Denny Andrian Lubis mengatakan kegiatan perayaan HUT RI tahun ini cukup istimewa, karena merupakan perayaan pertama kalinya setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

"Perlombaan dibuat dengan harapan dapat lebih meningkatkan jiwa kekeluargaan, kekompakan, serta dapat melatih Kerjasama antar mahasiswa Polbangtan Medan," kata Denny AL. 

Kegiatan ´Lomba 17-an´ sebenarnya memiliki makna mendalam. Balap karung, misalnya, mengingatkan pada perihnya penjajahan, terutama saat zaman Jepang.

Pada masa pendudukan Jepang, penduduk Indonesia begitu miskin sampai-sampai tak mampu membeli kebutuhan sandang. Karung goni pun dipakai sebagai gantinya. Lomba makan kerupuk sama pula. 

Tangan peserta lomba diikat sambil berusaha memakan kerupuk yang menggantung, menggambarkan kesulitan pangan pada masa penjajahan.

Walau terdengar menyedihkan sekaligus menjadi kritis situasi di masa silam, tapi jika diimplementasikan ke situasi saat ini, lomba makan kerupuk ´mengajarkan kita untuk menghargai bahan pangan´.

Nah, tarik tambang juga menyimpan filosofi tersendiri. Lomba ini bukan hanya adu kekuatan. Tanpa tim yang kompak, kemenangan sulit diraih. Tarik tambang mengajarkan tentang gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas. [timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.