Ketahanan Pangan, Bupati Jombang Pimpin Panen Raya di Carangrejo

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Ketahanan Pangan, Bupati Jombang Pimpin Panen Raya di Carangrejo
POLBANGTAN MALANG: Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab (ke-4 kiri) saat memimpin pelaksanakan Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben.

Jombang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian [Kementan] melakukan kegiatan Panen Raya Padi Nusantara Satu Juta Hektare secara serentak. Panen Raya dimulai oleh Presiden Joko Widodo [Jokowi] didampingi Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo di Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis lalu.

Kegiatan ini guna mendorong ketahanan pangan masyarakat utamanya pada komoditas beras dan memperkuat pasokan beras di tengah masuknya musim panen raya padi 2023.

Mentan Syahrul memastikan kebutuhan beras secara nasional dalam posisi aman. Kepastian ini menurut Mentan terjadi usai panen raya petani di seluruh Indonesia. Bahkan, Mentan mengaku sudah melakukan validasi melalui data BPS, satelit standing crop, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan. Semua data sama dan hasilnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan.

Mentan Syahrul memastikan kebutuhan beras secara nasional dalam posisi aman, usai panen raya petani di seluruh Indonesia. Bahkan, Mentan mengaku sudah melakukan validasi melalui data BPS, satelit standing crop, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan. Semua data sama dan hasilnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan.

"Panen Raya seluruh Indonesia secara masif telah dimulai oleh bapak presiden. Dan data yang paling tinggi akan masuk pada April mendatang. Kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu yang sangat singkat ini. Kita juga sudah validasi datanya melalui data BPS, kemudian satelit, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi mengapresiasi kinerja Petani, Poktan, Gapoktan, Penyuluh, Penggilingan Padi dan semua pelaku Usaha Perberasan Nasional karena telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di berbagai wilayah.

"Pencapaian ini tidak hanya atas kerja jajaran Kementan semata tetapi merupakan keberhasilan petani, Poktan, Gapoktan, Penyuluh, Penggilingan Padi dan semua pelaku Usaha Perberasan Nasional dari hulu hingga hilir yang telah berhasil meningkatkan produktivitas padi, sehingga beras melimpah," kata Dedi pada saat setelah melakukan panen beberapa waktu lalu.

Panen raya dimulai Maret sampai dengan April 2023 mendatang. Dipusatkan di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, Ngawi Jawa Timur dan di 10 provinsi serta 66 kabupaten sentra padi. Mulai dari Aceh hingga Papua. Termasuk di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu lalu.

Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab memimpin pelaksanakan Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben. 

"Panen raya padi nusantara hari ini tidak hanya dilakukan di Kabupaten Jombang, akan tetapi juga telah dilakukan serentak di 10 provinsi dan 66 kabupaten/kota se-Indonesia yang telah diawali di Kabupaten Kebumen, dan hari ini Bapak Presiden Jokowi panen di Ngawi," tutur Bupati Mundjidah mengawali sambutannya saat memimpin kegiatan Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare.

Bupati mengaku sangat bersyukur dengan hasil pertanian di Jombang secara umum, dan pertanian di Desa Carangrejo yang secara khusus bisa panen setelah dua tahun mengalami paceklik. 

"Tahun ini masyarakat banyak yang menikmati panen raya padi. Dan hari ini di Desa Carangrejo. Petani Desa Carangrejo ini dua tahun nggak panen, sekarang baru panen raya padi, ya ini ada peningkatan," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mundjidah juga menyerahkan secara simbolis bantuan bahan pengendalian hama tikus kepada petani Desa Carangrejo.

"Kita patut bangga Kabupaten Jombang juga turut ambil bagian di dalamnya. Kita sudah membuktikan Kabupaten Jombang adalah lumbung pangan nasional dan kita berharap negara kita bisa mandiri menyediakan pangan oleh para petani kita sendiri," tandasnya.

Bupati juga berharap, upaya untuk mendorong produktivitas petani bisa terus dilakukan stakeholder terkait. Baik terkait kebutuhan pupuknya, bibitnya, pengairannnya hingga pengendalian hamanya.

"Jawa Timur termasuk Jombang adalah lumbung padi nasional, jadi kita harus pastikan semua petani bisa panen raya setiap tahun dan harganya juga bagus," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Jombang M. Rony menjelaskan, target panen padi tahun ini untuk Kabupaten Jombang mencapai sekitar 75.000 ton padi per tahun, dari 40.024 hektar lahan pertanian.

"Untuk provitas ubinan (sampel lahan pertanian) kita kemarin mencapai 8,4 ton gabah kering panen. Ya tiap hektarnya sampel ubinan segitu hasilnya," ungkapnya.

Sedangkan, target sampel ubinan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur berkisar di angka 6,22 ton gabah kering giling. 

"Jumlah ini otomatis akan memenuhi target panen raya padi di Jatim. Angkanya juga meningkat 20 persen dari tahun kemarin," papar Rony.

Rony menyebut, berhasil kembalinya panen raya itu, adalah buah kerja sama yang apik antara petani, pemerintah dan stakeholder terkait. Begitupun dicontohkannya dalam penanganan hama di Desa Carangrejo itu. 

"Tikus tidak bisa dimusnahkan, tapi bisa dikendalikan. Karena itu, kerja sama petani, pemerintah desa hingga daerah, TNI/Polri hingga perusahaan perlu ditingkatkan agar ada sinergi untuk hasil pertanian yang baik dan maksimal," pungkasnya.

Ponorogo of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.