Kementan Bidik 2.808 Demplot CSA dan Pilot Scalling Up 48 Lokasi di 24 Kabupaten
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Surabaya, Jatim [B2B] - Teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] 2023 akan diterapkan Kementerian Pertanian RI melalui Demonstration Plot [Demplot] pada 2.808 lokasi Demplot CSA dan ´Pilot Scalling Up´ di 48 lokasi seluas 50 hektar di setiap lokasi didukung Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP].
Kementan juga akan melakukan Penguatan 117 Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] melalui bantuan operasional dan kegiatan CSA mendukung Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] di 117 lokasi. Generasi milenial dilibatkan Kementan untuk pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] dan Kelompok Wanita Tani [KWT] serta pengukuran emisi Gas Rumah Kaca [GRK].
Target Kementan bersama SIMURP dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi saat membuka Pertemuan Forum Laporan Semester SIMURP 2023 [Wilayah Timur] di Surabaya pada Sabtu [20/7].
"Mengingat saat ini telah memasuki Juli 2023, National Project Implementation Unit atau NPIU SIMURP melakukan evaluasi kegiatan pada Forum Laporan Semester," katanya.
Tujuannya, kata Dedi Nursyamsi, melihat Perkembangan teknologi CSA yang telah diterapkan oleh petani di lokasi Demplot maupun lokasi terdampak; inventarisir permasalahan kegiatan SIMURP sampai dengan tahun berjalan dan melakukan langkah-langkah akselerasi kegiatan SIMURP.
Upaya BPPSDMP Kementan bersama SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Program SIMURP harus mampu membantu meningkatkan produktivitas padi pada sentra produksi pangan pokok.
"Menghadapi musim kemarau panjang atau El Nino yang diprediksi mulai Juli hingga September 2023, Kementan mengimbau dinas pertanian provinsi serta kabupaten dan kota memanfaatkan sumber air yang ada," katanya.
Sumber air di lahan pertanian, kata Mentan Syahrul, yang dibangun pemerintah memang untuk mengantisipasi kekeringan maka petani didampingi penyuluh harus mampu menghemat penggunaan air, seperti menerapkan teknologi CSA dalam hal penghematan air pertanian.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan goals-nya adalah meningkatkan Indeks Pertanaman [IP] diutamakan padi dan tanaman bernilai ekonomi tinggi, produktivitas, produksi serta peningkatan pendapatan petani melalui penerapan CSA dalam menghadapi dampak dampak perubahan iklim menuju ketahanan pangan berkelanjutan.
Demplot merupakan salah satu metode penyuluhan yang dipilih oleh penyuluh pertanian agar teknologi yang diinformasikan lebih mudah diterima petani, sehingga petani diharapkan lebih cepat tahu, mau dan mampu melaksanakan kegiatan pertanian dengan contoh yang nyata.
"Sementara Output-nya, 2808 Demplot teknologi CSA + 117 demplot CSA mendukung Genta Organik; Pilot Scaling Up CSA di 48 lokasi @50 Ha di 24 Kabupaten," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, fasilitasi penguatan 117 BPP; fasilitasi 117 Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] melalui Bimtek, dan peralatan; fasilitasi 117 KWT dalam mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian melalui Bimtek dan peralatan pendukung pengolahan dan pemasaran; Difasilitasinya Bimtek 117 petani milenial SIMURP untuk memperkuat KEP dan sosilisasi CSA SIMURP.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya menambahkan sasaran kegiatan tersebut, petani melalui Poktan yang terafiliasi dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air [P3A] dan Gabungan P3A pada 20 Daerah Irigas [DI], dua DI Rawa [DIR] pada 24 kabupaten di 10 provinsi dan 117 BPP terkait CSA.
"Pilot Scaling Up seluas 50 hektar pada 24 kabupaten lokasi SIMURP Penguatan BPP Kostratani pada 117 BPP lokasi SIMURP dan pengembangan KEP dengan melibatkan petani milenial serta KWT di 117 BPP," katanya.
Sementara metode pelaksanaannya, kata Bustanul AC, melalui Demplot CSA berupa pembuatan pupuk organik, pestisida nabati, Jajar Legowo, Teknologi Hemat Air, Pengambilan sampel GRK, Kalender Tanam [Katam], Varietas Unggul Adatif Iklim]; Sekolah Lapang melalui Scaling Up CSA 50 Ha di 24 kabupaten; dukungan dan fasilitasi operasional BPP dalam pengawalan dan pendampingan kegiatan CSA Bimtek serta pengawalan dan pendampingan pada 117 KEP dan KWT. [timsimurpkementan]
Surabaya of East Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
