Tanam Padi Gogo Sumut, Kementan Bangkitkan Tradisi Adat Dairi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tanam Padi Gogo Sumut, Kementan Bangkitkan Tradisi Adat Dairi
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan untuk melakukan pendampingan PAT padi gogo, pihaknya menurunkan mahasiswa dan ASN untuk mengawal program agar terlaksana dengan baik.

Dairi, Sumut [B2B] - Makan Itak Gurgur bersama sebelum melakukan tanam padi gogo, hadir lagi di musim tanam kali ini. Program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan), memunculkan kembali tradisi yang sudah lama hilang. Itak Gurgur merupakan penganan khas Batak yang terbuat dari tepung beras.

Seperti yang dilakukan di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Tradisi ini terakhir dilaksanakan sekitar tahun 1995. Lambat laun, tradisi itu hilang dikarenakan petani beralih fungsi lahan menjadi kopi dan lainnya.

Charles Capah, salah satu petani di Desa Bangun mengatakan dulu ketika akan memulai menanam padi gogo atau dalam bahasa Batak dikenal Eme Darat, para petani setiap mulai menanam akan ada suatu kebiasaan adat istiadat yang menjadi ciri khas di desa tersebut.

“Yakni sebuah tradisi seperti membunyikan musik tradisonal Batak, makan bersama, membuat Itak Gurgur dan itu akan dilakukan seluruh penduduk desa sebelum penanaman eme darat (padi gogo), dilaksanakan secara serentak,” tutur Charles.

Dalam bahasa Batak, Itak Gurgur berarti beras dan mendidih. Memiliki filosofi jika memakannya maka akan memiliki smangat yang mendidih dan berkobar.

Akan tetapi, sambung Charles seiring berjalannya waktu terjadi peralihan alih fungsi lahan menjadi kopi dan lainnya yang menyakibatkan tradisi itu mulai hilang. Padi gogo yang berganti dengan padi sawah dan komoditi lainnya seperti jeruk. 

“Untuk itu dengan adanya program PAT ini maka tradisi yang dulu dapat dibangkitkan kembali dan tidak menjadi hilang,” tambah Chrles.

Terdapat luas lahan sebesar 66 hektar yang menjadi target PAT untuk program penananam padi gogo. Penanaman sudah dimulai pada Agustus lalu dan targetnya akan selesai pada akhir bulan September ini.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan mengatakan PAT merupakan aksi nyata untuk mengantisipasi darurat panagan. 

Komitmen akan kegiatan tersebut adalah pencapaian realisasi sesuai target dari masing-masing wilayah di tiap provinsi.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebutkan Penambahan Areal Tanam (PAT) menjadi solusi cepat dalam memitigasi kekeringan akibat El Nino. 

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan untuk melakukan pendampingan PAT padi Gogo, pihaknya sudah menurunkan mahasiswa dan ASN untuk mengawal agar program tersebut terlaksana dengan baik.

“Padi Gogo merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi padi di lahan kering. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beras nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor beras,” ujarnya

Sesuai dengan letak geografis, Kecamatan Parbuluan, sangat cocok untuk bertanam padi gogo. Petani sepakat ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program pemerintah ini. Bahkan petani melakukan penanaman padi gogo ini secara swadaya. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]

Dairi of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.