Polbangtan Kementan Ajak Pelajar Cintai Pertanian sebagai Sumber Cuan yang Keren

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Ajak Pelajar Cintai Pertanian sebagai Sumber Cuan yang Keren
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Yuliana Kansrini menyambut baik dan mengapresiasi field trip tersebut dalam upaya Kementan mendorong dan mengawal lahirnya lebih banyak petani muda dan wirausahawan muda pertanian.

Medan, Sumut [B2B] - Upaya mengubah stigma miring tentang pertanian terus dilakukan untuk mengajak generasi milenial ´back to agriculture´ sebagai sumber cuan yang keren. Pertanian adalah sumber pangan yang dibutuhkan manusia hingga akhir jaman, maka petani adalah profesi yang tak tergantikan di tengah kemajuan teknologi informasi.

Kementerian Pertanian RI mengupayakan hal itu melalui unit pelaksana teknis [UPT] di seluruh Indonesia yang ´membuka pintu´ bagi kunjungan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini [PAUD] hingga mahasiswa/i perguruan tinggi.

Komitmen Kementan dilakukan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Medan atas kegiatan field trip pertanian oleh 145 siswa/i SMA Islam Plus Al-Fatih Kota Medan, belum lama ini.

Kegiatan field trip di Polbangtan Medan, dipimpin oleh Kepala Sekolah SMA Islam Plus Al-Fatih, Ari Ramadiansyah serta tujuh pendamping diterima hangat dan diapresiasi oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini untuk membuka wawasan sekaligus mengubah pola pikir [mindset] generasi milenial tentang pertanian berkelanjutan di masa depan.

Upaya Polbangtan Medan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk membangun ekosistem baru di sektor pertanian agar anak-anak muda mempunyai ruang untuk untung dan berkembang sehingga sektor agro menjadi idola anak muda.

“Saya ingin anak-anak muda Indonesia melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Program YESS mendukung terwujudnya regenerasi pertanian, meningkatkan kompetensi SDM pertanian dan jumlah wirausahawan muda pertanian.

"Mereka akan memanfaatkan sumberdaya alam pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan,"  tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," ujar Dedi.

Kepala Sekolah SMA Islam Plus Al-Fatih, Ari Ramadiansyah mengatakan field trip merupakan kunjungan dinas guna mencari informasi tentang Polbangtan Medan serta mengenal laboratorium lapangan berupa Teaching Factory [TeFa] Miniplant Industry serta Modern Nursery Kopi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini menyambut baik dan mengapresiasi field trip tersebut dalam upaya Kementan mendorong dan mengawal lahirnya lebih banyak petani muda dan wirausahawan muda pertanian bagi pencapaian ketahanan pangan nasional.

Pada kegiatan field trip di Laboratorium TeFa Miniplant Industry dan Modern Nursery Kopi, para pelajar dikenalkan pada proses nursery kopi, proses pengolahan kopi hingga pembuatan minuman kopi.

"Guna menghasilkan kopi dengan citarasa unggulan, dimulai dari proses pengolahan kopi yang ter-standarisasi. Prosesnya, mulai pemetikan pilih buah kopi merah, lanjut dengan proses fermentasi buah kopi dengan cara perambangan," kata Yuliana.

Selanjutnya, pengupasan kulit buah kopi menggunakan mesin pulper berlanjut pada proses fermentasi kopi, dilanjutkan dengan proses fermentasi biji kopi. Diikuti pencucian dengan mesin washer lalu biji kopi dikeringkan dalam solar dryer dome hingga didapat kadar air biji hingga 12%.

Pada TeFa Modern Nursery Kopi, para pelajar juga diajarkan untuk praktik langsung pembuatan minuman olahan kopi modern seperti cappucinno, americano, espresso, caramel macchiato dan orange americano. [ira/timhumas polbangtan medan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.