HKN di Medan, 19 Pegawai Polbangtan Kementan Terima Satyalencana Karya Satya
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional [HKN] setiap tanggal 17, Kementerian Pertanian RI memberi penghargaan Satyalencana Karya Satya [SKS] bagi pegawai Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya 19 Aparatur Sipil Negara [ASN] Polbangtan Medan.
Polbangtan Medan selaku Unit Pelaksana Teknis [UPT] Pendidikan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] menjadikan HKN sebagai momen pemberian penghargaan SKS bagi 19 ASN Polbangtan Medan.
Bentuk penghargaan SKS berupa Piagam Pengabdian atas kesetiaan bekerja selama 30, 20 dan 10 tahun. Penyerahan tanda kehormatan SKS dilakukan oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini di Lapangan Upacara Polbangtan Medan, Senin [17/10].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa penghargaan tersebut bertujuan memotivasi para ASN agar senantiasa bekerja profesional, mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
“Orang yang berprestasi, itu fokus pada fungsi, peranan dan tanggung jawab dan jika prestasi sudah diraih berarti dia telah melakukan seluruh fungsi dan tugas yang melahirkan prestasi, tidak hanya bagi mereka yang berprestasi, juga mengajak yang lain untuk berprestasi," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang kerjasama, yang merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai cita-cita besar, utamanya peningkatan kemampuan, kapasitas dan pengetahuan SDM pertanian.
“Kalian merupakan orang-orang terpilih. Pergunakan kesempatan sebaik-baiknya menjadi ASN profesional, yang memiliki kompetensi sesuai profesi yang ditekuni, mempunyai pengetahuan, sikap, keterampilan, motivasi dan atribut lain yang diperlukan agar dapat berhasil dalam pekerjaannya," katanya.
Dia mengingatkan tentang orang yang berpikir, yang penting bekerja baik, yang penting bekerja di kantor sesuai aturan jam kerja, pukul tujuh sampai lima sore.
"Orang-orang seperti ini, namanya hanya menjalankan kewajiban tapi mengabaikan tanggung jawab, karena kehidupan tidak berhenti sama seperti umur,” kata Dedi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan, SKS adalah tanda penghargaan bagi ASN yang telah berbakti selama 10, 20 hingga 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukan kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, kesetiaan, dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi ASN lainnya.
Tanda kehormatan yang diberikan bertujuan menghargai ASN yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan pada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah serta penuh pengabdian. Bagi setiap ASN, penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden [negara] adalah suatu kebanggaan.
“Diharapkan seluruh pegawai, khususnya yang menerima Satyalencana Karya Satya, penghargaan menjadi pendorong untuk meningkatkan kinerja dan pengabdian pada negara, khususnya Polbangtan Medan," katanya.
Konsekuensinya, kata Yuliana, bagaimana kita menjaga amanah untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai ASN, yang dituntut untuk memiliki loyalitas yang tinggi kepada pimpinan dan institusi.
Menurutnya, ada empat kategori pegawai yakni loyal pada institusi dan cerdas, pegawai loyal pada institusi tapi kurang cerdas, pegawai cerdas tapi tidak loyal pada institusi dan pegawai yang kurang cerdas dan juga tidak loyal pada institusi.
"Pegawai yang loyal tapi kurang cerdas masih bisa diasah dan dibina, sementara pegawai kurang cerdas dan tidak loyal biasanya akan menjadi penghambat di institusi. Dari empat kategori tersebut, silakan memilih dan instropeksi, masuk pada kategori yang mana,” kata Yuliana.
Ada pun penerima Satyalencana Karya Satya untuk kategori 30 tahun Satya adalah Rostiati Nasution, S.P; kategori 20 tahun antara lain Burhanuddin; Nina Kartika Sari Dewi, S.P. M.A.P, Marino, Yusniar Indrawati Nasution dan T. Syabaruddin. Sementara untuk pengabdian selama 10 tahun bagi Indra Cahyadi, S.P, Dr Linda Tri Wira Astuti, S.P., M.P, Dr Gusti Setiavani, S.TP., M.P, Liza Devita, S.Si., M.Si, Azis Herdiyanto Riyadi, S.T., M.Si, Merlyn Mariana, S.P., M.P, Silvia Nora, S.P., M.P, Rahmi Eka Putri, S.Si., M.Si, Tience Elizabeth Pakpahan, S.P. M.Si, Arie Hapsani Hasan Basri, S.P. M.P., Refiswal, S.ST, M.P, Iswanto dan Rudi Hamdani, S.P. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
