Penas XVI 2023, Polbangtan Malang Hadirkan `Automatic Watering System`

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Penas XVI 2023, Polbangtan Malang Hadirkan `Automatic Watering System`
POLBANGTAN MALANG: Polbangtan Malang menghadirkan teknologi dan inovasi Automatic Watering System [AWS] dalam Gelar teknologi dan Inovasi Penas Petani Nelayan XVI 2023 di Padang.

Padang, Sumbar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang selaku salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian ikut meramaikan Pekan Nasional [Penas] Petani Nelayan 2023 yang digelar mulai Sabtu hingga Kamis di Kawasan Landasan Udara [Lanud] Sutan Sjahrir, Padang, Sumatera Barat [Sumbar].

Dalam acara Penas tersebut, Polbangtan Malang menghadirkan teknologi dan inovasi yaitu Automatic Watering System [AWS], teknologi ini untuk menjawab tantangan perubahan iklim yang ekstrim dan ancaman krisis global.

Teknologi AWS adalah inovasi teknologi canggih pada lahan pertanian yang memanfaatkan beberapa sensor yaitu sensor kelembaban, sensor NPK dan sensor pH dalam membantu melakukan penyiraman pada tanaman sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh optimum tanaman yang memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energinya sehingga lebih ramah lingkungan.

Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi seluruh insan pertanian karena berhasil memperkuat ekonomi dan bertahan menghadapi berbagai tantangan.

"Seluruh pihak terkait, harus membuat gagasan-gagasan baru dan berbagai terobosan tepat guna. Gelaran Penas 2023 ini diharapkan bisa menjadi jawaban berbagai tantangan yang tengah dihadapi oleh sektor pangan Indonesia," ujar Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung generasi milenial sebagai tumpuan masa depan pertanian nasional. 

Menurut Dedi, minat generasi milenial pada sektor pertanian harus tumbuh secara cepat karena saat ini sudah menggunakan teknologi dan mekanisasi berbasis 4.0, dimana pertanian Indonesia sudah jauh lebih maju. Terlebih semuanya diolah secara modern serta menggunakan digitalisasi.

"Inovasi 4.0. ini ranahnya generasi milenial yang sangat terbuka dengan teknologi modern. Untuk itu kita lakukan pendampingan dengan cara meningkatkan ilmu pengetahuan mereka dari hulu hingga hilir," kata Dedi.

Teknologi AWS ini digawangi oleh Oscar Fajar Hadi, Herna Dhea Trio Putra dan Andine Santika Bentari yang merupakan mahasiswa Polbangtan Malang Jurusan Pertanian Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan.

Menurut Andine terciptanya AWS untuk menjawab isu-isu dalam dunia pertanian diantaranya adalah isu global yaitu perubahan iklim yang sangat ekstrim yang berdampak pada sektor pertanian karena membuat kelembaban tanah tidak stabil, kemudian isu berikutnya adalah isu mengenai keterbatasan dan mahalnya pupuk.

"Bermula dari isu-isu tersebut kami mencoba membuat inovasi agar para petani dapat dengan lebih mudah mengontrol kelembaban tanah melalui gadegt dan lebih efisien dalam bertani dengan menekan biaya tenaga kerja dalam melakukan penyiraman tanaman sehingga mahalnya pupuk bisa diimbangi dengan sarana prasarana yang lebih efisien" tambahnya.

Oscar berharap, hadirnya alat ini diharapkan dapat membangkitkan minat petani muda dengan mulai terjun kedalam usaha pertanian modern yang hemat tenaga dan ramah lingkungan.

"Para petani juga dapat mulai beralih menggunakan alat ini yang lebih efisien waktu, tenaga dan biaya sehingga diharapkan dapat menekan biaya produksi dan menghadirkan keuntungan yang lebih besar," ungkapnya

"Terwujudnya AWS ini tak lepas dari bimbingan dan motivasi dari dosen pembibing di Polbangtan Malang" tambah Herna.

Perlu diketahui, AWS ini telah menjuarai berbagai kompetisi yaitu Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Pendidikan Karya Institut Pertanian Bogor [IPB] Tahun 2023 dan Juara 2 Inovasi Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional Universitas Darrusalam Gontor Tahun 2023. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Padang of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.