Jajar Legowo, Tingkatkan Produktivitas Padi Petani CSA Banjarnegara Jateng

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Jajar Legowo, Tingkatkan Produktivitas Padi Petani CSA Banjarnegara Jateng
PROGRAM SIMURP: Pola tanam Jarwo merupakan salah satu inovasi CSA, untuk mengoptimalkan produksi dan menghemat konsumsi sumber daya air.

Banjarnegara, Jateng [B2B] - Pola tanam Jajar Legowo [Jarwo] dari inovasi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] oleh petani di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah terbukti mampu menggenjot produktivitas padi, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani CSA.

Penerapan Jarwo plus varietas unggul diterapkan oleh petani dari kelompok tani [Poktan] Mekar Tani I seluas 15 hektar di Desa Karangjambe, Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara. Hasilnya? Produksi padi meningkat 30% ketimbang musim tanam sebelunnya, dari 5,4 ton gabah kering panen [GKP] per hektar menjadi 7,02 ton GKP/ha.

Pola tanam Jarwo yang diterapkan oleh Poktan Mekar Tani I adalah Jarwo 2:1, Jarwo 4:1 dan Jarwo 6:1. Angka-angka tersebut mengindikasikan optimalisasi produksi dan menghemat konsumsi sumber daya air, serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan kolaborasi antara stakeholders pertanian.

Diketahui, Kebumen merupakan lokasi kegiatan inovasi CSA yang diusung Kementerian Pertanian RI bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] yang mencakup dua kecamatan di Banjarnegara yakni Rakit dan Wanadadi.

Upaya petani dari Poktan Mekar Tani I didukung Tim SIMURP Banjarnegara sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada jajarannya, untuk segera mempercepat tanam padi. Guna mengejar ketertinggalan produksi yang sempat tertinggal pada musim sebelumnya.

"Situasi pangan kita secara nasional sedang tidak baik-baik saja. Ini akibat El Nino panjang sejak 2023 dan berimbas hingga 2024," katanya.

Mentan Amran menambahkan, sektor pertanian pada 2023 mengalami kemunduran musim tanam karena lahan persawahan kering kerontang. Kegiatan tanam di seluruh Jateng, untuk 2024, harus mencapai satu juta hektar agar dapat menutupi kekurangan tahun berikutnya.

Hal tersebut didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian didukung oleh stakeholders.

"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya.

Direktur NPIU SIMURP, Bustanul Arifin Caya mengatakan inovasi CSA menerapkan pola tanam Jajar Legowo yang berselang-seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong.

"Tujuannya, memacu produktivitas seraya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," katanya.

Sementara Project Manager SIMURP, Sri Mulyani menyoroti tentang metode Alternate Wetting and Drying [AWD] berupa pergiliran basah dan kering terbukti mampu hemat air hingga 20%.

"Inovasi AWD layak diterapkan pada wilayah sasaran pompanisasi dari Kementan, agar petani didampingi penyuluh dapat optimal memanfaatkan air yang dipompa dari sungai dan embung," katanya. [timsimurpkementan]

Banjarnegara of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 24 districts in 10 provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.