Jakarta 27 Agustus, Kementan Wisuda 231 Mahasiswa Polbangtan Malang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Jakarta 27 Agustus, Kementan Wisuda 231 Mahasiswa Polbangtan Malang
POLBANGTAN MALANG: Pelaksanaan yudisium sebagai tanda kelulusan diikuti 231 mahasiswa Polbangtan dipimpin Wadir Polbangtan Malang, Novita Dewi sebelum bertolak ke Jakarta untuk mengikuti wisuda oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Sabtu [23/8].

Malang, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan mewisuda lebih 1.500 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari seluruh Indonesia secara hibrid, Sabtu [27/8]. 231 di antaranya adalah mahasiswa Polbangtan Malang, yang telah menjalani yudisium di Malang, Provinsi Jawa Timur pada Senin [22/8].

Pelaksanaan yudisium 231 mahasiswa sebagai tanda kelulusan tersebut dihadiri Wakil Direktur [Wadir] Polbangtan Malang, Novita Dewi mewakili Direktur Setya Budhi Udrayana. Yudisium diikuti 140 mahasiswa Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan [PPB], 64 mahasiswa Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan [PPKH] dan 27 mahasiswa Agribisnis Peternakan.

Langkah Polbangtan Malang sejalan upaya regenerasi petani yang targetkan Menteri Pertanian RI Syarul Yasin Limpo, dalam 5 tahun mendatang, Kementerian Pertanian menargetkan dapat mencetak 2,5 juta petani milenial dan wirausahawan muda pertanian.

“Generasi milenial harus didukung untuk memanjukan sektor pertanian sebagai penerus bangsa khususnya di bidang pertanian,” kata Mentan Syahrul.

Hal senada ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa regenerasi petani mutlak harus dilakukan.

“Petani milenial mempunyai peran yang sangat penting  dalam pembangunan pertanian. Mereka sebagai pelopor, teladan dan sebagai contoh kepada generasi muda yang lain untuk terjun di dunia pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, generasi milenial merupakan tulang punggung keberlanjutan pertanian. Hadirnya di sektor pertanian adalah kekuatan bagi ketahanan pangan.

Wadir Polbangtan Malang, Novita Dewi dalam sambutannya menyampaikan proses yudisium merupakan penanda sahnya mahasiswa menjadi seorang sarjana. Diharapkan lulusan Polbangtan Malang dapat menerapkan ilmunya bagi petani di seluruh Indonesia.

"Pelaksanaan yudisium sebagai salah satu tanda kelulusan mahasiswa. Siap untuk terjun ke dunia usaha maupun dunia industri, setelah dipersiapkan Polbangtan Malang menjadi job seeker dan job creator," katanya mengutip arahan Direktur Setya Budhi Udrayana.

Novita Dewi mengharapkan lulusan Polbangtan Malang mampu menjawab tantangan di era saat ini dan ke depan, sehingga dapat menerapkan ilmunya kepada masyarakat serta dapat menjadi job seeker dan job creator dengan mengoptimalkan teknologi informasi, mekanisasi dan intenet of things. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.