Sinergi Kementan & Kodam V Brawijaya Gelar Kerjasama Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Malang, Jateng [B2B] - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok maupun akan datang adalah pertanian dan SDM. Sebab, kedua itu menjadi tulang punggung penggerak pembangunannya.
"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita. Kita harus menekan impor, bahkan harus bisa stop impor. Kita harus mampu ekspor," katanya.
Mentan Amran mengingatkan, SDM pertanian mulai penyuluh hingga petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan, padi merupakan salah satu komoditas yang strategis.
"Tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas tersebut harus diantisipasi dengan mengenjot produksi untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri," katanya pada konferensi pers TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional, pada Kamis [25/4] lalu.
Kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional, kata Dedi Nursyamsi, adalah meningkatkan produksi karenanya, segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan bagi peningkatan produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang.
Dia menambahkan, Kementan selama ini telah menerapkan pendekatan yang holistik dalam mendukung budidaya padi termasuk jagung.
“Dukungan sarana dan prasarana ditujukan pada proses hulu sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai pengolahan. Pada setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas SDM juga terus dilakukan,” ungkap Dedi.
Dalam rangka menyukseskan Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional ini, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) melalui Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) melakukan pendampingan kepada petani di Desa Mitra dengan melibatkan dosen, mahasiswa, babinsa, dan petugas lapang lainnya, untuk meningkatkan kapasitas petani dari segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana mengatakan kegiatan pendampingan kepada petani - petani merupakan salah satu upaya konkret dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur.
"Kami percaya bahwa dengan sinergi antara dosen, mahasiswa, babinsa, dan petugas lapang, kita dapat meningkatkan kapasitas petani di Desa Mitra, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan di sektor pertanian," ujar Setya.
Setya mengatakan pendampingan ini juga tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga sikap dan semangat kewirausahaan para petani, sehingga kerjasama yang dilakukan Polbangtan Malang dengan Kodam V Brawijaya dapat berkontribusi dalam memastikan ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur.
Menurutnya, kegiatan pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen Polbangtan Malang untuk terus mendukung program-program pemerintah dalam bidang pertanian dan berkontribusi secara nyata dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia.
Kegiatan ini berdasarkan rapat koordinasi dengan Kodam V Brawijaya secara online yang dilaksanakan di ruang sidang Polbangtan Malang yang diikuti oleh jajaran pimpinan Polbangtan Malang, UPPM, dosen dan juga seluruh Koramil se Jawa Timur. Kegiatan pendampingan peningkatan produktivitas dan produksi pertanian ini dilaksanakan pada Bulan Mei hingga Juni 2024. Yang melibatkan peran dosen, mahasiswa, babinsa, dan petugas lapang meliputi sejumlah 32 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, pada Selasa (21/5).
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
