Implementasi MBKM, Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Implementasi MBKM, Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini [tengah depan] usai membuka kegiatan workshop bertema “Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] Sinergi Program Kementerian Pertanian di Polbangtan Medan”

Medan, Sumut [B2B] - Saat ini kita dihadapkan pada krisis pangan dunia yang diakibatkan oleh situasi global yaitu Covid-19, perubahan iklim dan isu geopolitik; sehingga menyebabkan kondisi pangan terbatas dan pembatasan ekspor. 

Untuk mengatasi krisis pangan dunia tersebut, Kementerian Pertanian telah membuat kebijakan dan strategi yang dapat mengendalikan inflasi, menjamin pasokan pangan terjamin dan meningkatkan ekspor pangan; dengan mengikutsertakan banyak pihak termasuk perguruan tinggi. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] untuk bersama-sama menghadapi berbagai ancaman krisis global. Diantaranya dengan meningkatkan kualitas akademik dan menguasai kemampuan teknologi mekanisasi untuk peningkatan produksi.

Menurut Mentan Syahrul, peningkatan produksi penting dilakukan mengingat saat ini semua negara di dunia mengalami hal yang sama, yakni sama-sama menghadapi krisis pangan, termasuk Indonesia dan negara agraria lainya.

"Karena itu produksi dibutuhkan tidak hanya untuk kebutuhan nasional tetapi juga peluang ekspor yang bisa didorong dari bangsa ini. Selanjutnya, cara berperilaku bertani kita juga harus disesuaikan dengan tantangan-tantangan yang ada," katanya.

Mentan Syahrul mengatakan, mahasiswa sebagai agen perubahan dalam berbagai aspek dan lini bangsa harus mampu beradaptasi dengan cepat. Termasuk mahasiswa Polbangtan dalam mengelola produksi pertanian yang lebih maju dan modern.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi percayakan pembangunan pertanian ditangan generasi muda. 

“Saat ini, kita sedang dalam kondisi yang tidak biasa-biasa saja. Kita merasakan dampak dari keadaan krisis pangan global.” kata Dedi

Menurutnya, krisis pangan kalau dibiarkan akan menyebabkan krisis lain yang multidimensi.

Berbicara mengenai krisis pangan, Dedi mengajak milenial agar ikut terlibat memikirkan solusi dari penyebab terjadinya krisis pangan.

Polbangtan Medan sebagai salah satu kampus milik Kementerian Pertanian telah menyelenggarakan workshop bertema “Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] Sinergi Program Kementerian Pertanian di Polbangtan Medan” yang diselenggarakan pada 22-24 Agustus 2022 di Hotel Swiss Bellinn Gajah Mada Medan. 

Kegiatan ini diikuti oleh 46 orang peserta yang terdiri dari Dosen tetap/tidak tetap dan asisten dosen Polbangtan Medan,  Dirjen Horti Koordinator & Subkoordinator BAAKA, Subkoordinator Bagian Umum, Unit TIK. 

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini dalam arahannya mengatakan bahwa sesuai arahan dari Kepala BPPSDMP bahwa program pembelajaran di seluruh UPT Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian harus disinergiskan dengan program – program utama Kementerian Pertanian.

“Output workshop ini diharapkan dapat mengarahkan petunjuk teknis tentang pelaksanaan MBKM bagi mahasiswa dan perlu dilakukan workshop dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri [DUDI] yang dinilai layak oleh Jurusan atau Program Studi sebagai lokasi magang MBKM para mahasiswa, sehingga dapat diselaraskan dengan CPMK yang ada di dalam RPS setiap mata kuliah yang menjadi bagian dari MBKM di Semester V dan VI” kata Yuliana.

Kegiatan MBKM mendukung program prioritas Kementerian Pertanian, yaitu food estate dan program unggulan Kementerian Pertanian. Di sisi lain, Program strategis yang dapat disinergikan dengan MBKM adalah kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan ketahanan pangan, peningkatan ekspor dan nilai tambah produk pertanian.

Dalam workshop tersebut, hadir beberapa narasumber, di antaranya, Sari Narulita selaku Sub Koordinator Informasi Sarana Teknis Karantina Pertanian Belawan; Suminah Dosen Universitas Sebelas Maret; dan Susilawaty selaku Koordinator Perencanaan Dirjen Horti.

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.