Kementan Dukung Bimtek Pengembangan `Integrated Farming` di Aceh
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Lhokseumawe, Aceh Utara [B2B] - Sekitar 300 petani dan penyuluh Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] pengembangan Pertanian Terpadu [Integrated Farming] yang digelar Kementerian Pertanian RI melalui Polbangtan Medan dan didukung oleh Dinas Pertanian Pemkab Aceh Utara selama dua hari, 4 - 5 Maret 2022.
Anggota Komisi IV DPR RI, HTA Khalid MM mengapresiasi inisiasi dan kolaborasi Kementan dengan Pemkab Aceh Utara yang berupaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani dan penyuluh, seraya menegaskan dukungan legislatif pada pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian RI saat ini menggencarkan sistem pertanian Pertanian Terpadu, yang merupakan pola baru untuk memberikan nilai tambah bagi petani, sehingga dapat mengupayakan pendapatan lain dari sektor pendukung tanaman utamanya.
"Pertanian Terpadu merupakan pola satu areal banyak sektor yang bisa dimanfaatkan. Selain menopang tanaman utama petani, juga memberikan nilai tambah," kata Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan Pertanian Terpadu mengintegrasikan beberapa komiditas.
"Sistem Pertanian Terpadu adalah sistem pertanian yang artinya di sana ada jagung, ada sayuran bahkan di situ ada kolam ikan bisa juga ada lele, ada unggas," katanya.
Harapannya, Pertanian Terpadu dapat memenuhi segala kebutuhan petani mulai dari tanaman, pupuk dan mampu meningkatkan SDM petani.
"Sebetulnya, arahnya adalah zero waste. Misalkan dari kandang, ada pupuk kandang, dari lahan ada biomas, di situ ada kompos. Dari situ dikembalikan ke rumahnya agar produktivitasnya meningkat," kata Dedi.
Nantinya, kata Dedi, jagung bisa dibuat untuk pakan sehingga dapat digunakan untuk menopang satu sama lain. Sistemnya berputar tidak ada yang terbuang, makanya diarahkan zero waste. Keuntungan petani akan lebih maksimal.
Tiga Angkatan
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa kegiatan Bimtek tersebut dilaksanakan bagi tiga angkatan, yang berlangsung selama tiga hari, 4 - 5 Maret 2022. Total peserta 300 orang yang dibagi 100 untuk masing-masing angkatan kegiatan Bimtek.
"Tujuan Bimtek, meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani dalam usaha tani bagi peningkatan kesejahteraan serta meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyuluh pertanian dalam transfer teknologi kepada petani," kata Yuliana dalam sambutannya, yang disampaikan oleh Koordinator Administrasi Akademik Kemahasiswaan & Alumni Polbangtan Medan, Jhon Kedan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, Irwandi mengapresiasi dukungan Kementan melalui Polbangtan Medan bagi petani dan penyuluh, serta atensi dan komitmen Anggota Komisi IV DPR RI, HTA Khalid MM pada petani dan penyuluh Aceh Utara.
Sementara narasumber kegiatan, Imran Sakwan Hutagaol mengulas tentang materi Pertanian Terpadu Integrated Farming System, sementara Azhar Mahmud menyoroti tentang upaya mengubah mindset petani dan penyuluh melalui manajemen budidaya peternakan.
"Pengembangan pertanian terpadu menjadi keniscayaan untuk mengantisipasi perubahan iklim, lahan sempit, akses modal, ketersediaan pupuk bersubsidi demi meningkatkan kesejahteraan petani," kata Imran. [timhumaspolbangtanmedan]
Lhokseumase of Aceh [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
