DPR RI dan Polbangtan Kementan Ajak Petani Kediri Gunakan Pupuk Organik
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kediri, Jatim [B2B] - Sekitar 100 petani dan penyuluh milenial Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur diajak Anggota DPR RI Anggia Emma Rini untuk memproduksi dan memanfaatkan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sebagai alternatif sekaligus solusi menghadapi mahalnya harga pupuk bersubsidi.
Ajakan tersebut menjadi topik utama kegiatan Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kediri, Jumat [24/2] yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di bawah koordinasi Polbangtan Malang.
Sebagaimana diketahui, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada medio Desember 2022 meluncurkan Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] sebagai upaya BPPSDMP Kementan mendorong petani bersama penyuluh mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik [kimia] dan menerapkan pemupukan berimbang, untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus menunjang nutrisi bagi tanaman.
Mentan Syahrul tiada henti mengajak penyuluh aktif mengawal dan mendampingi petani, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian antara lain dengan penggunaan pupuk organik.
"Pasalnya, menjaga tanah dan kesuburannya, menjadi kewajiban bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan pemupukan berimbang.," katanya.
Hal itu, kata Mentan Syahrul, sejalan arahan Presiden RI Joko Widodo, kita harus menjamin ketersediaan pangan seluruh rakyat Indonesia. Artinya, kebutuhan pangan 270 juta rakyat wajib kita kawal dan tidak boleh terganggu sama sekali.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BBPSDMP] Dedi Nursyamsi, menekankan perlunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan kepada petani antara lain sosialisasi pupuk organik melalui pupuk organik.
"Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia," kata Dedi Nursyamsi.
Kegiatan Bimtek di Kediri tersebut dihadiri perwakilan dari dosen Polbangtan Malang, Budianto dan Lisa Navitasari; perwakilan P4S Hikmah Farm, Rusli Santoso dan 100 petani dan penyuluh Kabupaten Kediri, yang digelar oleh BPPSDMP Kementan melalui Polbangtan Malang.
Anggota Komisi IV DPR RI, Anggia Emma Rini mendukung upaya Kementan, untuk mencari alternatif pupuk bersubsidi guna menjaga semangat petani dalam mendapatkan pupuk, dengan memanfaatkan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah
"Pertemuan melalui Bimtek ini diharapkan membawa kemaslahatan bagi masyarakat, tidak hanya mendapat ilmu pengetahuan bagi petani dan penyuluh namun mampu meningkatkan kualitas petani dan penyuluh dalam pertanian," katanya.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyatakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar Kementan bertujuan mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian yang ditentukan oleh kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.
Dosen Polbangtan Malang, Budianto mengatakan petani dan penyuluh diberi pengetahuan tentang nutrisi dan bahan organik untuk tanaman, yang diharapkan bermanfaat bagi petani menghadapi permasalahan saat ini, kelangkaan pupuk dan mahalnya harga pupuk.
Pendapat senada dikemukakan narasumber Rusli, perwakilan dari P4S Hikmah Farm bahwa pemberian nutrisi makro dan mikro bagi tanaman harus diperhatikan dengan baik.
"Selain itu pemberian bahan organik juga perlu diperhatikan karena bahan organik mampu memperbaiki kesehatan tanah," katanya.
Dosen Polbangtan Malang, Lisa Navitasari mengelaborasi tentang tanah yang subur, yang secara langsung mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan berdampak pada peningkatan produktivitas. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Kediri of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
