Mahasiswa Polbangtan Kementan Tanam Cover Crop di Perkebunan Karet Simalungun

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswa Polbangtan Kementan Tanam Cover Crop di Perkebunan Karet Simalungun
POLBANGTAN MEDAN: Praktik Kerja Lapangan [PKL] mahasiswa Polbangtan Malang di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Simalungun, untuk mendukung pengembangan kemampuan mahasiswa Polbangtan sebagai job creator dan job seeker melalui PKL pada DuDi.

Simalungun, Sumut [B2B] - Hari-hari ini sejumlah mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menanam tanaman cover crop [penutup tanah] pada lahan perkebunan karet, yang dikelola produsen ban terkemuka PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate di Dolok Merangir, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Praktik Kerja Lapangan [PKL] mahasiswa Polbangtan Medan di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Simalungun, untuk mendukung pengembangan kemampuan mahasiswa Polbangtan sebagai job creator dan job seeker melalui PKL pada dunia usaha dunia industri [DuDi].

Tanaman jenis kacang-kacangan tahunan, mucuna bracteata digunakan sebagai penutup tanah pada lahan budidaya karet, dikenal sebagai leguminosae cover crop

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan Indonesia menjadi produsen karet ke-2 setelah Thailand, dan merupakan komoditas ekspor unggulan perkebunan yang diperdagangkan secara luas didunia, pencipta lapangan kerja, pembagunan wilayah serta sebagai penghasil devisa kedua setelah kelapa sawit.

"Pemerintah meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern," katanya.

Menurutnya, pemerintah terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. 

"Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” kata Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” paparnya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa program PKL tersebut akan memperkuat wawasan dan keahlian mahasiswa pada tanaman karet.

"Selama PKL, mahasiswa akan mengikuti kegiatan budidaya tanaman karet, sehingga siap menjadi job creator dan job seeker yang siap bekerja," kata Yuliana.

Kegiatan PKL mahasiswa Polbangtan Medan didampingi mandor besar Surung Silalahi yang mengajak mahasiswa melaksanakan teknik perbanyakan mucuna secara baik.

"Saya mengajak mahasiswa untuk sama-sama belajar tentang perbanyakan mucuna melalui perbanyakan vegetatif atau stek," kata Surung.

Tujuan cover crop, melindungi permukaan tanah dari pencucian unsur hara berlebihan, bahaya erosi, memperbaiki sifat kimia tanah, menambah nitrogen, membatu penyimpanan air dan  memperbaiki atau mempertahankan struktur tanah. Intinya, menyuplai bahan organik dan mengikat nitrogen dari udara.

Mahasiswa PKL, Amri mengakui mahasiswa juga diajak melakukan teknik okulasil dimana akan langsung dilakukan mahasiswa di lapangan hingga mendapatkan hasil yang baik, dan juga teknik jalan pada saat penderesan. [timhumaspolbangtanmedan]

Simalungun of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.