Kaya Nutrisi, Kedelai Lokal Mampu Saingi Produk AS
Rich Nutrition, Local Soybeans Can Compete with U.S. Products
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian (Balitbang Kementan) menyatakan kacang kedelai Indonesia mampu bersaing dengan kedelai dari Amerika Serikat (AS). Pasalnya. kandungan nutrisi lebih banyak, biji kedelai lebih besar dan masa tanam yang pendek.
"Bersaing dengan kedelai Amerika Serikat bukanlah hal yang sulit, karena kedelai kita memang nutrisinya lebih banyak. Selain itu, biji kedelainya juga lebih besar dan masa tanamnya pendek," kata Kepala Balitbang Kementan, Dr Haryono ketika sosialisasi Kalender Tanam Terpadu Musim Tanam (Katam Terpadu MT-2/2013) kepada pers di kantornya di Jakarta, Kamis (14/2).
Berdasarkan keunggulan tersebut, Haryono meyakini, kedelai lokal mampu bersaing dengan produk impor. Saat ini, Balitbang Kementan telah mengembangkan 73 varietas unggulan kedelai di antaranya varietas Grobogan, Gema, Detam, Argopuro dan Raja Basa.
"Khususnya kacang kedelai Grobogan yang saat ini dikembangkan di Aceh, khususnya kandungan nutrisi, jauh lebih bagus dibanding impor," ungkap Haryono.
Kalender Tanam 2013
Berdasarkan Kalender Tanam Terpadu Musim Tanam (Katam Terpadu MT-2/2013), Haryono menyatakan, estimasi luas tanam kedelai di Sumatera mencapai 38.329 hektar, Jawa diawali di areal seluas 104 hektar, Sulawesi 9.075 hektar, Maluku 278 hektar, Papua 905 hektar, atau total 48.691 hektar di seluruh Indonesia.
"Hal baru dalam Katam Terpadu ver 1.4 untuk Musim Tanam II 2013, estimasi luas tanam alternatif untuk jagung/kedelai mencapai 2,68 juta hektar secara nasional. Sementara, estimasi luas tanam kedelai secara nasional sekitar 0,05 juta hektar. Keduanya berdasarkan kondisi perkiraan jumlah curah hujan.
Jakarta (B2B) - Agency for Agricultural Research and Development, Ministry of Agriculture states soybeans Indonesia to compete with soybeans from the United States (U.S.). Reason. more nutrients, soybean seeds are larger and a short growing season.
"Competing with U.S. soybeans is not a difficult thing, because we did nutritional soy more. Addition, soybean seeds are also larger and shorter cropping period," said the head of Research and Development Ministry of Agriculture, Dr Haryono when socializing Planting Calendar Integrated Cropping Season (Integrated Katam MT-2/2013) told reporters at his office in Jakarta, Thursday (14/2).
Based on these advantages, Haryono believes local soybean able to compete with imported products. Currently, the Ministry of Agriculture Research and Development has developed 73 varieties of soybean seed varieties include Grobogan, Gema, Detam, Argopuro and Raja Basa.
"Especially soybean Grobogan currently in development in Aceh, particularly nutrition, much better than the imports," said Haryono.
Planting Calendar 2013
Based Integrated Planting Calendar Planting season (Integrated Katam MT-2/2013), Haryono said soybean acreage estimates reaching 38,329 hectares in Sumatra, Java begins in an area of ��104 acres, 9075 acres of Sulawesi, Maluku 278 hectares, 905 hectares of Papua, or a total of 48,691 hectares in Indonesia.
"New in ver 1.4 for Katam Integrated Cropping Season II, 2013, the estimated acreage alternative to corn / soybean reached 2.68 million hectares nationwide. Meanwhile, estimates nationwide soybean planting area of about 0.05 million hectares. Both are based on the estimates amount of rainfall.
