3 Provinsi, Kementan dan DPR Sinergi Tingkatkan Kapasitas Petani
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI [Kementan RI] melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang] berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI menggelar kegiatan persiapan untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh dalam bentuk bimbingan teknis [Bimtek] di tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Polbangtan Malang sebagai Unit Pelaksana Teknis [UPT]Kementan RI di bawah Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] sebagai penanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan tersebut agar berjalan sesuai dengan harapan semua pihak.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya di berbagai kesempatan menyampaikan bahwa seluruh program yang dirancang Kementan, yang notabene berpusat pada penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia [SDM] tak lepas dari peran penting sektor pertanian yang menjadi tumpuan.
Syahrul mengungkapkan bahwa sektor pertanian mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini terjadi karena peran serta dan partisipasi semua pelaku pembangunan pertanian yang telah berkontribusi dan bekerja keras di sektor pertanian.
"Sektor pertanian sebagai fondasi utama perekonomian mustahil berhasil tanpa peningkatan produktivitas dan juga peningkatan SDMnya. Usaha di sektor pertanian harus menghasilkan profit yang besar. Hal ini membutuhkan transformasi paradigma dari kegiatan bertani sebagai “business as usual” menjadi suatu bisnis yang menguntungkan," jelas Syahrul.
Pihaknya mendorong agar setiap insan pertanian terus berkarya dan berusaha membangun pertanian Indonesia, tingkatkan produksi, tingkatkan rantai nilai dan tingkatkan ekspor produk pertanian Indonesia. "Itu semua demi kesejahteraan para petani kita," tegas Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penyuluh sebagai agen harus mengubah perilaku petani untuk dapat mengimplementasikan teknologi untuk mengenjot produktivitas.
"BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural," ungkap Dedi.
Dedi juga menyerukan jika penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani. Karena penyuluh adalah garda terdepan pembangunan pertanian dan peningkatan produktivitas berada di tangan petani dan penyuluh.
"Penyuluh juga harus membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan, meningkatkan agenda intelektual dan masalah-masalah teknis pembangunan pertanian, juga harus dibarengi dengan legal aspek, payung hukum mengenai kegiatan kita, siapa kita, dan bagaimana kita," tegas Dedi.
Rapat koordinasi bersama instansi terkait tersebut dilaksanakan pada 18-19 Februari 2023 bertempat di Hotel Batusuki, Kota Batu. Dihadiri oleh Sekretaris Badan BPPSDMP Siti Munifah, Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana, sejumlah Dosen Polbangtan Malang selaku Liaison Officer [LO], Kepala Dinas perwakilan dari 3 provinsi dan juga Tenaga Ahli (TA) yang mewakili Komisi IV DPR RI.
Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah dalam sambutannya sekaligus membuka acara menjelaskan tentang pentingnya bimtek ini yakni untuk meningkatkan kemudahan dan kontribusi penyuluh dalam melakukan pendampingan petani. Peran penyuluh sangat menentukan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani serta mentransformasi ilmu pengetahuan untuk pembangunan pertanian berbasis digital atau teknologi.
"Output dari kegiatan yang akan kita laksanakan nanti adalah komitmen dalam menindaklanjuti akselerasi dari program kementan yaitu meningkatnya SDM pertanian khususnya petani dan penyuluh, sehingga walaupun Kementan mempunyai berbagai program kalau SDMnya berkompeten dan terampil maka program tersebut akan berjalan dengan baik sehingga tujuan dari program tersebut akan tercapai," jelas Siti Munifah. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
