Pemanfaatan Pekarangan, Kementan Tingkatkan Kapasitas SDM Sumbar

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pemanfaatan Pekarangan, Kementan Tingkatkan Kapasitas SDM Sumbar
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Yuliana Kansrini komitmen mendukung peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di Sumatera bagian utara, sesuai arahan Mentan Syahrul dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Dharmasraya, Sumbar [B2B] - Petani dan penyuluh Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat antusias mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] tentang ´Optimalisasi Pekarangan dengan Sayuran bagi Tambahan penghasilan keluarga´ oleh Kementerian Pertanian RI melalui Polbangtan Medan didukung oleh Dinas Pertanian Pemkab Dharmasraya, Jumat [4/3].

Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto mengapresiasi antusias 100 peserta Bimtek sebagai upaya Kementan dalam mewujudkan pembangunan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, seraya menegaskan dukungan legislatif pada pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kerapkali menekankan upaya meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga.  Pekarangan Pangan Lestari [P2L] merupakan salah satu strategi menjaga ketahanan pangan, terutama di masa pandemi Covid-19, maupun antisipasi musim kemarau.

“Dalam kondisi krisis seperti Covid-19, pertanian menjadi jawaban untuk bisa survive. Tidak perlu lahan besar, kita manfaatkan lahan di pekarangan kita. Jadi di pekarangan ini semua orang bisa bertani,” kata Mentan Syahrul.

Untuk itu, Mentan meminta kepada seluruh pemerintah daerah dari tingkat lurah hingga gubernur di seluruh Indonesia agar mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

“P2L ini sangat penting. Untuk itu, saya minta para kepala daerah mendorong pemanfaatan pekarangan di setiap rumah sebagai sumber pangan keluarga, karena ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan keluarga,” kata Mentan Syahrul.

Hal serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa tujuan pengembangan pekarangan,  untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, mengembangkan ekonomi produktif dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat sehingga dapat menekan angka  stunting dan gizi buruk.

"Program ini diharapkan menjadi gerakan dari dan untuk masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan, mulai tingkat dusun sampai kota bekerjasama dengan ibu-ibu Tim Penggerak PKK atau Kelompok Wanita Tani (KWT). 

"Instansi pemerintah menjadi motivator, fasilitator  dan pendampingan inisiatif kegiatan masyarakat tersebut," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan pertanian adalah sumber rezeki yang bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja serta merupakan bisnis sekaligus lapangan kerja yang sangat menjanjikan.

"Potensi pekarangan sebagai sumber pekarangan terus digelorakan oleh Kementan, selain Dharmasraya, juga digelar di Kabupaten Solok dan Kota Padang," kata Yuliana dalam sambutannya yang disampaikan oleh Dosen Pengampu, Gusti Setiavani.

Menurutnya, kegiatan Bimtek merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan SDM pertanian melalui pendidikan non formal yang diinisiasi Komisis IV DPR RI dan BBPSDMP Kementan.

Legislator Komisi IV, Hermanto menekankan perlunya resistensi strategik dan solusi strategik melalui kesadaran masyarakat dalam menghadapi persoalan kenaikan harga dan kelangkaan bahan pangan.  

"Resistensi dan solusi strategik merupakan bentuk peran masyarakat dalam menjaga stabilitas pangan selain kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah," katanya.

narasumber Bimtek di Kabupaten Dharmasraya antara lain Kabid Pangan dari Dinas Pangan dan Perikanan Dharmasraya, Juarida Khaidir dan praktisi hidroponik, Brian Permana, SP. Keduanya mengulas tentang penataan pekarangan, fungsi dan beberapa contoh model pemanfaatan perkarangan serta pengembangan hidroponik sederhana untuk pekarangan. [timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.