Lomba Desa Katingan, KWT Cenderawasih tampilkan Produk Inovatif Pertanian CSA

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Lomba Desa Katingan, KWT Cenderawasih tampilkan Produk Inovatif Pertanian CSA
PROGRAM SIMURP: KWT Cenderawasih didirikan pada 1996 oleh 12 istri petani di Desa Subur Indah, Kecamatan Kuala Katingan, atas inisiasi dan bimbingan Pak Eno, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Katingan Kuala kala itu.

Katingan, Kalteng [B2B] - Kelompok Wanita Tani [KWT] Cenderawasih berwawasan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah akan memperkenalkan inovasi dan praktik CSA pada Lomba Desa 2024, yang akan diikuti oleh seluruh desa di Kecamatan Katingan Kuala, Katingan.

Pertanian CSA memberi peluang luas bagi wanita dalam pengambilan keputusan di sektor pertanian, sehingga memperoleh kesempatan dan akses yang sama untuk mengembangkan potensi agribisnis di pedesaan.

Ketua KWT Cenderawasih, Sukinah mengatakan siap mendukung kegiatan Lomba Desa 2024 di Kecamatan Katingan Kuala, lokasi kegiatan CSA di Kalteng. KWT CSA merupakan upaya keterlibatan kaum perempuan secara langsung pada pengolahan hasil pertanian.

CSA diusung oleh Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] atas dukungan pendanaan Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia [AIIB].

Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa fungsi KWT harus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

"Peran ganda wanita ini sangat strategis bagi peningkatan nilai tambah pengolahan hasil pertanian sehingga meningkatkan pendapatan keluarga petani," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pemerintah berupaya memfasilitasi peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses sumber daya usaha pertanian dan pengembangan kelembagaan dan perlindungan terhadap petani.

"Pencapaian tujuan tersebut melalui pemberdayaan petani, pengembangan kelembagaan, peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif, diversifikasi usaha dan penanggulangan kemiskinan," katanya.

Menurut Dedi Nursyamsi, pembinaan dan pendampingan KWT merupakan strategi mendukung  pemberdayaan, penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani.

Lomba Desa 2024
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya mengatakan KWT selain sebagai organisasi, juga menjadi wahana penyuluhan dan penggerak kegiatan anggotanya berupa gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja kegiatan usaha tani.

"KWT sebagai kumpulan istri petani mempunyai aktivitas di bidang pertanian yang tumbuh berdasarkan keakraban, keserasian dan kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan anggotanyam" katanya.

Project Manager Program SIMURP, Sri Mulyani mengatakan Pertanian CSA berupaya mengembangkan KWT selaku organisasi dan pengembangan usaha bisnis yang fokus pada pengembangan produk hilir hasil usaha pertanian.

"KWT juga berperan sebagai kelas belajar atau wadah bagi setiap anggota berinteraksi meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam berusaha tani yang lebih baik dan menguntungkan, serta berperilaku lebih mandiri untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera," katanya.

Penyuluh Pemkab Katingan, Alpan Samosir mengatakan pihaknya mendukung kegiatan persiapan Lomba Desa 2024 di Kecamatan Katingan Kuala, yang akan diikuti oleh KWT Cenderawasih maupun kaum ibu pada seluruh desa di Kecamatan Katingan Kuala.

"Pada Lomba Desa 2024 akan dipamerkan aneka produk olahan hasil pertanian dari kaum ibu maupun KWT Cenderawasih binaan CSA SIMURP," katanya.

Ketua KWT Cenderawasih, Sukinah menambahkan kaum ibu anggota KWT akan memamerkan aneka produk olahan hasil pertanian di Kecamatan Katingan Kuala.

"Tak kalah penting, mengajak kaum ibu Katingan Kuala untuk mengembangkan produk olahan pertanian sehingga dapat menambah pendapatan keluarga maupun desa," kata Sukinah. [timsimurpkementan]

Katingan of Central Borneo [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 24 districts in 10 provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.