KUR Goes to Campus, Kementan Pacu Semangat Wirausaha Mahasiswa Polbangtan Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


KUR Goes to Campus, Kementan Pacu Semangat Wirausaha Mahasiswa Polbangtan Medan
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini memberi sambutan via online kepada mahasiswa dan alumni Polbangtan Medan yang mengikuti KUR Goes to Campus dalam upaya Sosialisasi KUR bagi calon petani dan wirausahawan muda pertanian.

Medan, Sumut [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggelar Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat [KUR] bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] melalui kegiatan ´KUR Goes to Campus´ bagi mahasiswa dan alumni Polbangtan Medan secara hibrid [online dan offline] di Medan, Senin [24/10].

Sosialisasi KUR dilakukan pemerintah dan akademisi untuk memperluas manfaat kredit program pemerintah khususnya KUR ke masyarakat. 

Kegiatan Sosialisasi KUR bertajuk ´Pastikan Kita Pakai KUR´ tersebut dibuka oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini via online, untuk memberikan informasi bagi masyarakat, khususnya calon wirausahawan pertanian dari kalangan mahasiswa dan alumni yang memiliki passion dan bakat hebat dalam kewirausahaan agar memanfaatkan kesempatan memperoleh kemudahan dalam mengakses modal melalui KUR.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa saat ini pemerintah memiliki fasilitas Kredit Usaha Rakyat [KUR] pertanian yang bisa menunjang proses budidaya sampai pengembangan usaha tani. 

"Layanan tersebut harus bisa dimanfaatkan karena pemerintah telah meringankan bunga KUR hingga tiga persen. KUR penting apalagi pertanian merupakan sektor utama," katanya.

Sektor pertanian, kata Mentan, perlu tetap berlangsung karena bukan hanya menyangkut soal makanan, juga kesehatan dan lapangan kerja. Pertanian itu menghidupi industri dan memutar ekonomi.

“KUR adalah program pemerintah. Jadi, sangat layak untuk terus digulirkan,” kata Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan, solusi untuk membangun pertanian adalah wirausaha agribisnis.

“Ada dua kunci utama mencapai kesuksesan mengelola sektor pertanian. Pertama, memanfaatkan smart farming dan kedua adalah meningkatkan skala usaha melalui akses KUR,” tegas Dedi. 

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini saat membuka kegiatan mengatakan bahwa ´KUR Goes To Campus´ merupakan perwujudan kolaborasi antara pemerintah, lembaga penyalur KUR dari Bank BRI dan civitas akademika Polbangtan Medan, untuk mendorong terciptanya wirausahawan muda dari kalangan mahasiswa dan alumni. 

Dia berharap sosialisasi tersebut menciptakan lapangan kerja dan mendorong pelaku usaha, terutama mahasiswa yang sedang memulai kewirausahaannya agar bisa menjadi wirausaha yang tangguh.

“Kita memang harus memiliki kewirausahaan yang kuat di berbagai sektor, agar kita punya pengalaman yang komprehensif dan tidak hanya hebat di teori, praktik juga harus hebat," kata Yuliana. 

Menurutnya, sinergi Kementan dengan lembaga penyalur KUR harus terus ditingkatkan. Tentu diharapkan dapat memadukan ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk berinovasi membaca peluang, sehingga menghasilkan entrepreneur yang berkualitas.

Sementara itu, Bank BRI sebagai salah satu Lembaga Penyalur KUR berkomitmen membuka akses KUR seluas-luasnya kepada pelaku usaha, termasuk UMKM dari kalangan pergurungan tinggi di wilayah Medan. 

Muhendra Kesuma sebagai RM Mikro BRI KUR mengatakan bahwa KUR diakses oleh UMKM atau koperasi yang bergerak di bidang pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan dan jasa keuangan simpan pinjam. 

"Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan kredit/pembiayaan melalui KUR sesuai kebutuhannya," kata Muhendra.

Menurutnya, BRI mengategorikan usaha yang dapat melakukan pinjaman KUR yaitu pedagang, home industry dan jasa. KUR Mikro Bank BRI memberikan pinjaman maksimum hingga Rp100 juta per debitur dengan suku bunga 6% efektif per tahun. Bebas biaya administrasi dan provisi. 

Disyaratkan, debitur telah melakukan usaha secara aktif selama enam bulan. Debitur harus menyertakan persyaratan yang harus dipenuhi seperti KTP, Kartu Keluarga dan surat ijin Usaha.

"Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku usaha pemula yang terkendala permodalan usaha dapat mengetahui informasi mengenai bantuan modal dari KUR. Dengan berwirausaha, para mahasiswa atau pun anak muda bisa menjadi game changer yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia," katanya.

Muhendra menambahkan, hal itu menjadi momentum kolaborasi antara pemerintah dan civitas akademika untuk menciptakan SDM unggul melalui pemanfaatan fasilitas pembiayaan. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.