Manado (B2B) - Menteri Pertanian Suswono mengaku senang mendapati harga daging khususnya sapi perlahan mulai turun di beberapa daerah, khususny di Manado, Sulawesi Utara yang semula Rp90 ribuan per kg turun menjadi Rp80 ribuan per kg.

"Kita terus mengupayakan harga daging tidak terlalu tinggi tapi juga tidak terlalu murah. Kalau terlampau tinggi harganya, kasihan masyarakat konsumen. Apabila terlalu rendah, kasihan peternak," kata Suswono ketika meninjau rumah potong hewan (RPH) Bailang di Kecamatan Bunaken, Manado, Kamis malam (2/5).

Mentan Suswono menambahkan, kunjungannya ke RPH Bailang untuk memastikan tidak ada sapi betina produktif yang dipotong, serta melihat secara langsung ketersediaan sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Manado dan sekitarnya.

Dari hasil pengamatan dan laporan pimpinan dinas pertanian di Sulawesi Utara, kata Suswono, ketersediaan sapi di provinsi tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daerah, bahkan berlebih karena konsumsi daging lebih banyak dipenuhi dari daging babi sekitar 60%. Namun karena kendala transportasi, sapi-sapi dari Sulawesi Utara sulit dikirim ke luar provinsi.

"Kalau tidak ada persoalan transportasi, saya ingin bisa mengirimnya ke Jawa," ungkap Suswono yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara Johanes H Panelewen.

Suswono tidak menampik masalah transportasi masih menjadi kendala utama distribusi daging sapi dari satu pulau ke pulau lain. Hal itu, menyebabkan dalam periode tertentu ada kesulitan pasokan daging, terutama di Jakarta dan sekitarnya maupun Jawa Barat.

Padahal jika kendala transportasi dapat di atasi, kata menteri, persoalan tingginya harga daging sapi dapat di atasi. Pasalnya, berdasarkan sensus ternak Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah ternak sapi di Indonesia mencapai 14,5 juta ekor. Jumlah itu dapat memenuhi 80%-85% kebutuhan daging sapi di dalam negeri.

“Dengan begitu impor bisa ditekan jumlahnya, hanya untuk menutupi kekurangannya saja,” kata Mentan.