Kapusluh Kementan dan Wabup Purworejo Hadiri FFD Scalling Up CSA di Tegalrejo

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kapusluh Kementan dan Wabup Purworejo Hadiri FFD Scalling Up CSA di Tegalrejo
PROGRAM SIMURP: Kapusluh BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya [kanan] bersama Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti [tengah] dan Kepala DKPP Pemkab Purworejo di lokasi FFD Scalling Up CSA di Desa Tegalrejo, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah.

Purworejo, Jateng [B2B] - Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti menghadiri panen Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day [FFD] pada Demplot Scalling Up teknologi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] pada Rabu [30/8] di Desa Tegalrejo, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah.

Hadir Kepala Pusat Penyuluhan Kementerian Pertanian [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian [DKPP] Pemkab Purworejo, Hadi Sadsila SP MM, Forkopimcam Banyuurip, sejumlah pejabat Kementan dan Pemkab Purworejo serta para penyuluh pertanian dan petani setempat.

Kegiatan FFD di Purworejo sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mengaku senang dengan para bupati dan gubernur yang agresif memperjuangkan kebutuhan pangan masyarakatnya.

"Saya suka bupati dan gubernur yang agresif karena kita bisa memecahkan masalah langsung di lapangan, juga harus membuktikan kerja nyata di lapangan," katanya.

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi pada pemerintah daerah untuk mendukung program Kementan melalui SIMURP.

"Selain untuk pengelolaan dan pengembangan irigasi partisipatif menuju modernisasi irigasi pada masa yang akan datang, juga integrasi kebijakan nasional dan kebijakan daerah," katanya.

Wabup Purworejo, H Yuli Hastuti mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya melalui SIMURP, yakni modernisasi dan rehabilitasi jaringan irigasi yang mendesak dan penting.

Menurutnya, kegiatan Panen Temu Lapang Petani ini merupakan wadah bersama untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknik terbaik dalam pertanian.

“Melalui kegiatan ini, mari kita tetap semangat dan berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian, mengadopsi teknologi terbaru, serta menjaga kelestarian lingkungan demi generasi masa depan,” katanya.

Kapusluh Kementan mengatakan kegiatan FFD bertujuan menyosialisasikan dan mengampanyekan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh petani, utamanya dalam menerapkan teknologi CSA.

Dari sejumlah laporan yang diterima, terang Bustanul, kegiatan CSA ini telah mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Lebih dari 1,2 ton Gabah Kering Panen (GKP) telah dihasilkan dan terjadi peningkatan.

Hal ini menunjukan, kata Bustanul, jika kegiatan CSA ini telah mampu mendukung peningkatan produksi. “Kesuksesan ini, kami harapkan juga diteruskan kepada para petani yang lain. Tidak hanya diwilayah Kecamatan Banyuurip tetapi semua kecamatan, sehingga resonansi kegiatan CSA ini bisa dirasakan oleh seluruhnya di Kabupaten Purworejo.”

Sementara itu, Kepala DKPP Purworejo Hadi Sadsila SP MM menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan program SIMURP sejak 2020 dan dinilai telah berjalan baik karena manfaatnya telah dirasakan langsung oleh masyarakat.

Dikatakan Hadi, kegiatan SIMURP difokuskan pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui pelaksanaan pembangunan pertanian cerdas iklim.

Pelaksanaan pembangunan CSA dilakukan atas dasar dampak perubahan iklim global yang saat ini semakin nyata.
Perubahan iklim yang ekstrim saat ini telah mempengaruhi kegiatan budidaya tanaman yang menyebabkan penurunan produktivitas, produksi dan mutu hasil pertanian, sehingga berpengaruh dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Hari ini kami coba melihat hasil dari SIMURP ini. Ini penting untuk disebarluaskan karena kita membutuhkan sosialisasi dan bukti agar program ini dapat terus dikembangkan di Purworejo. Harapannya kedepan sinergi pusat dengan kabupaten dapat terus berjalan,” tutur Hadi. [timsimurpkementan]

Purworejo of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.