Kementan galang Dukungan Stakeholder bagi Wirausahawan Muda Pertanian Pacitan

Millennial Farmers are the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan galang Dukungan Stakeholder bagi Wirausahawan Muda Pertanian Pacitan
PROGRAM YESS JATIM: PPIU Jatim menggelar DMSF Program YESS di kantor Bappeda Pacitan yang dihadiri Kadistan Pacitan, Sugeng Santoso dan Wakil Direktur Polbangtan Malang, Hamyana mewakili Direktur Setya Budhi Udrayana.

Pacitan, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI senantiasa terus berupaya mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausahawan muda di sektor pertanian.

Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan berupaya menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) sehingga mampu mendukung ketahanan pangan wilayah.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa regenerasi petani berperan penting bagi kelanjutan pembangunan pertanian.

“Untuk mencapai produktivitas pertanian yang tinggi, hal utama yang paling utama yaitu tersedianya SDM pertanian yang unggul, andal, profesional dan mandiri serta berjiwa entrepreneur tinggi,” kata Dedi Nursyamsi.

Melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur kembali menggelar kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pacitan, Selasa (14/11).

Wakil Direktur Polbangtan Malang, Hamyana mengatakan DMSF dilaksanakan dengan mencoba lebih konkrit lagi terkait peran stakeholders dalam mendukung penciptaan wirausahaan muda di bidang pertanian melalui program ini.

"Dengan melibatkan secara aktif semua pemangku kepentingan, termasuk organisasi perangkat daerah atau OPD, kecamatan, desa, LSM, perbankan, dan organisasi tani," kata Hamyana yang hadir mewakili Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana.

Menurutnya, program tersebut memiliki potensi untuk mencapai dampak yang signifikan mendukung pertumbuhan wirausaha muda di sektor pertanian.

Hamyana menambahkan, DMSF di Kabupaten Pacitan salah satu terobosan dalam menjembatani komunikasi dan koordinasi di antara berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, masyarakat lokal, dan sektor swasta.

"Harapannya, tercipta ruang untuk berbagai pihak berkolaborasi, bertukar ide, dan merencanakan kegiatan yang lebih efektif dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat desa," katanya lagi.

Hamyana berharap kegiatan DMSF ini membawa atau berdampak pada keterkaitan atau sinergitas antara masing-masing sektor.

“Persoalan ketersediaan pangan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dinas oertanian atau petani, semua pihak punya peran dan fungsi masing-masing untuk kemudian memastikan urusan pangan menjadi tanggung jawab kita semua,” katanya lagi.

Upaya tersebut disambut baik oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan, Sugeng Santoso bahwa pemahaman akan pentingnya regenerasi petani untuk menjaga kelangsungan sektor pertanian merupakan suatu pandangan yang strategis.

"Dengan melibatkan pemuda dalam program YESS, diharapkan tercipta generasi petani yang lebih produktif dan inovatif sebagai langkah kritis memastikan kelangsungan usaha pertanian di masa mendatang," kata Sugeng Santoso.

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menyatakan optimistis Program YESS dapat memberikan perubahan positif dengan melibatkan generasi muda.

"Dengan melibatkan pemuda melalui Program YESS, termasuk dukungan dari fasilitator pemuda, mobilizer, dan SS DIT, diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dalam pola pikir dan keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian," kata Acep Hariri. [didit/timhumas yessjatim]

Pacitan of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.