Pemberdayaan Petani & Penyuluh dengan Pendekatan Go Digital Go Global

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pemberdayaan Petani & Penyuluh dengan Pendekatan Go Digital Go Global
POLBANGTAN MALANG: Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah [ke-2 kanan]; Wakil Direktur III Polbangtan Malang, Andi Warnaen [ke-2 kiri] bersama Kepala UPT Penyuluhan Pemkab Jombang, Rudi Priyono dan Saftian Yuga Pramudi, owner PT Pejuang UKMK Indonesia.

Jombang, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak petani muda menerapkan teknologi Smart Farming dalam budi daya pertanian. Pertanian berbasis teknologi akan mempermudah proses budidaya, karena lebih efisien dan modern untuk mendorong akselerasi produksi.

"Smart Farming adalah satu lompatan, untuk tidak membiarkan pertanian berjalan apa adanya sama seperti kemarin. Tidak berarti yang kemarin jelek tetapi harus ada lompatan," katanya.

Pembangunan pertanian ke depan akan mengandalkan petani muda dengan teknologi digital, sebagai strategi  memperkuat produksi dan distribusi. Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis mengatasi kendala distribusi dan akses pasar petani.

Mentan menegaskan, pihaknya terus berupaya menyiapkan SDM pertanian berjiwa wirausaha, salah satunya melalui program utama Kementan berupa penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024, untuk menjamin produktivitas, kontinuitas, dan ketahanan pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian  Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan petani muda merupakan penerus pembangunan pertanian.

“Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa petani harus menjadi profesi menjanjikan dan menyejahterakan. Kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani," katanya.

Selain itu, kata Dedi Nursyamsi, terdapat beberapa kata kunci dari seruan Presiden Jokowi dan Mentan Syahrul yaitu petani muda dan teknologi digital. BPPSDMP siap mendukung dan menindaklanjuti arahan tersebut dengan membangun ekosistem petani milenial yang mengelola pertanian secara terpadu dari hulu hingga hilir.

"Juga terus meningkatkan tumbuhnya wirausaha muda di bidang pertanian melalui berbagai program," katanya.

Guna menindaklanjuti hal itu, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang kolaborasi dengan Komisi IV DPR RI menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] bagi petani muda Kabupaten Jombang, Sabtu [26/8] mengusung tema ´Saatnya Petani dan Penyuluh Go Digital Go Global´ yang diikuti 100 petan muda Jombang.

Kegiatan Bimtek bertajuk ´Go Digital Go Global´ dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah; Wakil Direktur III Polbangtan Malang, Andi Warnaen, Kepala Dinas Pertanian Jombang diwakili Kepala UPT Penyuluhan, Rudi Priyono, dan melibatkan 100 orang petani milenial.

Mewakili Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, Andi Warnaen mengatakan Polbangtan Malang mengapresiasi kesempatan dapat berbagi wawasan dan pengalaman pada Bimtek bagi petani dan penyuluh Jombang.

"Tema Pertanian Go Digital Go Global mencerminkan arah sangat tepat bagi kita semua menjawab tantangan era modern dan mengambil peluang di panggung global," katanya.

Menurut Andi Warnaen, teknologi digital telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan termasuk pertanian. Era digitalisasi menawarkan peluang luar biasa meningkatkan produktivitas, efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian.

"Kami di Polbangtan Malang berkomitmen mendukung transformasi dengan menyediakan pendidikan dan pelatihan serta mengembangkan inovasi-inovasi berbasis teknologi yang dapat diadopsi petani dan penyuluh," katanya.

Polbangtan Malang, kata Andi Warnaen, mengapresiasi dukungan Komisi IV DPR RI dan Dinas Pertanian Pemkab Jombang yang berkolaborasi mewujudkan Bimtek tersebut.

"Kepada petani dan penyuluh yang hadir, Polbangtan Malang mengajak kita semua membuka diri terhadap perubahan. Tantangan global mengharuskan kita beradaptasi dengan cepat. Kami siap menjadi mitra dalam menjadikan pertanian Indonesia sebagai kekuatan global berkelanjutan dengan teknologi dan semangat Go Digital Go Global," katanya.

Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah mengingatkan bahwa pertanian adalah tulang punggung perekonomian Indonesia dan berperan penting dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

"Tema Go Digital Go Global adalah cerminan tuntutan zaman. Transformasi digital telah membawa perubahan besar untuk membuka peluang meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan akses ke pasar internasional," katanya.

Kendati demikian, kata Ema, untuk mewujudkan potensi tersebut, perlu adanya edukasi dan pelatihan yang tepat, seperti yang dilakukan Polbangtan Malang.

"Dalam konteks ini, peran penyuluh sangat penting dengan tanggung jawab besar mengedukasi petani tentang teknologi digital, pertanian berkelanjutan dan strategi pemasaran yang efektif. Kehadiran petani muda juga menunjukkan semangat mengambil peran aktif dalam pertanian modern," katanya.

Praktisi yang hadir pada kegiatan Bimtek antara lain Saftian Yuga Pramudi, owner PT Pejuang UKMK Indonesia yang mengungkap tentang pasar tradisional tergilas oleh perubahan sistem pemasaran digital di Indonesia, dengan  jangkuan luas, harga bersaing dan kualitas produk baik.

"Ada tiga hal pokok yang harus disiapkan dengan produk branding di digital marketing yaitu penguasaan nilai produk, menentukan target pasar dan pola pemasarannya, maka  terlebih dahulu melakukan riset tentang trend pemasaran," kata Yuga Pramudi. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Jombang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.