Polbangtan Kementan Sosialisasi Pembuatan Pestisida Nabati bagi Wanita Tani

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Sosialisasi Pembuatan Pestisida Nabati bagi Wanita Tani
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan kegiatan praktik pemberdayaan bertujuan mewujudkan defenisi dari pemberdayaan masyarakat. Tujuannya, menciptakan masyarakat yang mandiri dan mampu mensejahterahkan dirinya.

Deli Serdang, Sumut [B2B] - Sejumlah mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Polbangtan Medan selama lima minggu melakukan Praktik Pemberdayaan berupa Pembuatan Pestisida Nabati dari Sereh bagi Kelompok Wanita Tani [KWT] di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, belum lama ini.

Kegiatan pemberdayaan membidik kaum ibu dari Kelompok Wanita Tani [KWT] Mekar Jaya di Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang. Sasaran lain adalah kaum ibu yang menjadi bagian dari kelompok tani [Poktan] setempat lantaran tingginya data petani perempuan di Indonesia yang belum diberdayakan melalui kegiatan serupa.

Kegiatan pemberdayaan Polbangtan Medan sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementerian Pertanian RI terus mendukung upaya dan kegiatan inovatif bagi pengamanan produksi pangan dari gangguan organisme penyakit tanaman [OPT] seperti pengembangan pestisida nabati.

"Upaya tersebut guna mendukung pencapaian target produksi yang telah ditetapkan guna memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat di negeri ini," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, menyampaikan hal serupa. 

"Pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarat. Oleh sebab itu, dalam kondisi apapun pertanian tidak boleh berhenti, pertanian tidak boleh bermasalah. Kita harus tanam, tanam, tanam," katanya.

Kendati demikian, kata Dedi Nursyamsi, petani dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Jangan sampai petani hanya tahu tanam, panen, jual. 

"Petani harus menguasai aktivitas pertanian dari hulu sampai hilir, termasuk bagaimana caranya menjaga dan meningkatkan kualitas tanaman," katanya lagi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan kegiatan praktik pemberdayaan bertujuan mewujudkan definisi dari pemberdayaan masyarakat.

"Tujuannya, menciptakan masyarakat yang mandiri, dapat berdiri sendiri tanpa mengandalkan bantuan, dan berhasil mensejahterahkan dirinya," katanya.

Dosen Pengampu mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat Polbangtan Medan, Puji Wahyu Mulyani mengatakan Pemberdayaan melalui pembuatan pestisida nabati bagi KWT di Deli Serdang tergolong mudah dan murah untuk diikuti oleh kaum ibu dari KWT.

"Bahan-bahan pembuatan mudah didapat seperti daun sereh dan detergen, bahkan diperoleh secara gratis dari rumah tangga ibu-ibu anggota KWT," katanya.

Menurut Puji WM, mahasiswanya melakukan praktik pemberdayaan masyarakat di Desa Paya Bakung selama lima minggu. Minggu pertama mengajukan perizinan pada kepala desa setempat.

Minggu kedua, pemaparan materi oleh mahasiswa Polbangtan Medan, dilanjutkan kegiatan praktik pada minggu ketiga untuk pembuatan pestisida nabati dari sereh. Kegiatan gotong-royong bersama anggota KWT Mekar Jaya pada minggu keempat dilanjutkan evaluasi.

Cara pembuatannya, cukup sediakan 1 kg sereh, 5 liter air bersih dan 2 sendok teh detergen bubuk. Bersih sereh lalu digeprek, selanjutnya dirajang kemudian masukkan ke dalam air bersih yang telah dilarutkan dengan deterjen sebanyak dua sendok teh. Setelah tercampur lalu disimpan dan ditutup dalam wadah kedap udara hingga 24 jam.

Kepala Desa Paya Bakung, Pariono mengapresiasi  Polbangtan Medan bagi warganya atas kegiatan tersebut yang didukung oleh dosen pengampu mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat yakni Yuliana Kansrini, Agus Deni dan Puji Wahyu Mulyani.

Dia mengakui, kegiatan tersebut mendukung upaya petani setempat mengatasi serangan OPT yang dapat memicu gagal panen dan turunnya produktivitas pertanian di wilayah tersebut. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Deli Serdang of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.