Kementan Dorong Penyuluh CSA Aktif Sosialisasi Genta Organik pada Petani

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dorong Penyuluh CSA Aktif Sosialisasi Genta Organik pada Petani
PROGRAM SIMURP: Kapusluh Kementan, Bustanul Arifin Caya [ke-2 kanan] pada kunjungan ´Pendampingan dan Pengawalan Kegiatan Penyuluhan´ didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Purworejo, Hadi Sadsila [ke-2 kiri] dan Koordinator BPP Purwodado.

Purworejo, Jateng [B2B] - Menghadapi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk, Kementerian Pertanian RI mendorong penyuluh agar aktif ikut serta melalui Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] mendukung Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik]. Memanfaatkan potensi sumber daya alam di sekitarnya, untuk membuat dan menggunakan pupuk organik secara masif.

Seruan tersebut dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya pada kunjungan ´Pendampingan dan Pengawalan Kegiatan Penyuluhan Pertanian´ di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah pada Rabu pekan lalu [30/8].

"Kementan harapkan penyuluh aktif ikut serta melalui CSA mendukung Genta Organik. Penyuluh juga aktif menjalankan Lima Peran KostraTani [Komando Strategi Pembangunan Pertanian] yang menjadi tugas dan fungsi BPP," katanya didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Purworejo, Hadi Sadsila.

Kapusluh Bustanul mengharapkan para penyuluh di seluruh Indonesia aktif melaksanakan 5 Peran dan Fungsi BPP KostraTani sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis, pusat pembelajaran dan pusat jejaring kemitraan.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada BPP KostraTani  melakukan lompatan besar bagi kemajuan pertanian Indonesia.

"Dalam hal pengambilan keputusan, tak jadi soal jika Kostratani mengambil kebijakan sesuai diskresi yang dimilikinya. Yang terpenting, mekanisme pengambilan keputusan dan kebijakan yang diambil tidak membentur aturan," katanya.

Harus ada langkah extraordinary, kata Mentan Syahrul, yang menjadi lompatan, asalkan tidak membentur aturan, karena hanya pertanian berkontribusi positif dan cukup tinggi pada perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19 lalu.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti peran penyuluh pada BPP KostraTani harus mampu menjadi insan andal, tekun dan profesional.

"Karakter penyuluh di era milenial harus inovatif, mampu beriniteraksi dengan media sosial, fleksibel, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan peka terhadap perubahan," katanya.

Hal penting pula, kata Dedi Nursyamsi, penyuluh harus ´melek teknologi´ agar bisa membuka wawasan dan memberikan ilmunya pada petani. Penyuluh juga harus selalu update teknologi serta mampu mengoperasionalkan perangkat digital.

Kapusluh Bustanul Arifin Caya kunjungan kerja di Purworejo menghadiri panen Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day [FFD] pada Demplot Scalling Up teknologi CSA dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] pada Rabu [30/8] di Desa Tegalrejo, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah.

Kegiatan FFD dihadiri Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti dan Kepala DKPP Pemkab Purworejo, Hadi Sadsila yang merupakan wadah bersama untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknik terbaik dalam pertanian.

Kapusluh Bustanul mengatakan kegiatan FFD bertujuan menyosialisasikan dan mengampanyekan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh petani, utamanya dalam menerapkan teknologi CSA.

Dari sejumlah laporan yang diterima, terang Bustanul, kegiatan CSA ini telah mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Lebih dari 1,2 ton Gabah Kering Panen (GKP) telah dihasilkan dan terjadi peningkatan.

Hal ini menunjukan, kata Bustanul, jika kegiatan CSA telah mampu mendukung peningkatan produksi. “Kesuksesan ini, kami harapkan juga diteruskan kepada para petani yang lain. Tidak hanya diwilayah Kecamatan Banyuurip tetapi semua kecamatan, sehingga resonansi kegiatan CSA ini bisa dirasakan oleh seluruhnya di Kabupaten Purworejo.”

Wabup Purworejo, H Yuli Hastuti mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya melalui SIMURP, yakni modernisasi dan rehabilitasi jaringan irigasi yang mendesak dan penting.

“Melalui kegiatan ini, mari tetap semangat dan berkomitmen terus meningkatkan produktivitas pertanian, mengadopsi teknologi terbaru, serta menjaga kelestarian lingkungan demi generasi masa depan,” katanya.

Sementara itu, Kepala DKPP Purworejo Hadi Sadsila SP MM menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan program SIMURP sejak 2020 dan dinilai telah berjalan baik karena manfaatnya telah dirasakan langsung oleh masyarakat.

Dikatakan Hadi, kegiatan SIMURP difokuskan pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui pelaksanaan pembangunan pertanian cerdas iklim. [timsimurpkementan]

Purworejo of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.