Pemerintah Bertekad Turunkan Harga Daging Sapi ke Rp76 Ribu per Kg
Government Committed Reduce Beef Prices to Rp76 Thousand per Kg
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Pemerintah mengakui harga daging sapi di pasaran yang kini masih berada di kisaran rata-rata Rp 90 ribu per kg masih terlampau tinggi. Oleh karena itu, pemerintah akan mengambil sejumlah langkah untuk menurunkan harga daging sapi hingga menjadi rata-rata Rp 76 ribu per kg seperti kondisi pada 2012.
"Itu harga yang harus kita kejar," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dalam konferensi pers seusai memimpin rapat koordinasi kebijakan stabilisasi harga pangan pokok, Rabu (17/4). Turut hadir Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Perindustrian MS Hidayat serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Hatta menjelaskan, dalam rapat koordinasi diputuskan perlunya menambah pasokan di lapangan akibat adanya peningkatan permintaan. Pasokan tersebut akan diutamakan berasal dari importir yang telah mendapatkan kuota. "Mereka agar mempercepat suplai ke pasar," ujarnya.
Importir yang sengaja atau lalai dengan tidak mempercepat suplai ke pasar, kata Hatta, akan dikenai sanksi yang keras. Karena ini akan memengaruhi rantai supply and demand walaupun kuota daging impor telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sebagai catatan, pemerintah menetapkan kuota impor daging sapi setara 80 ribu ton. Rinciannya untuk daging sapi 32 ribu ton dan sapi bakalan hidup setara 267 ribu ekor. Sebanyak 70% dari keseluruhan alokasi daging beku setara 22.400 ton akan dialokasikan pada semester pertama dan sisanya sisanya untuk semester kedua.
Berdasarkan data dari Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, sampai dengan 5 April 2013, realisasi impor daging beku telah mencapai 41,8% atau sekitar 8.538 ton dari alokasi pada semester pertama 22.400 ton. Sedangkan realisasi impor sapi bakalan baru menyentuh 40,7% atau setara 52 ribu ekor.
Jakarta (B2B) - The government acknowledged in the market price of beef in the average range Rp90 thousand per kg is still too high. Therefore, the government will take steps to lower beef prices up to an average of Rp 76 thousand per kg as the price in 2012.
"That´s the price we´re after," said Coordinating Minister for the Economy, Hatta Rajasa in a press conference after chairing a coordination meeting of staple food price stabilization policies, Wednesday (17/4). Also present was the Minister of Agriculture Suswono, Trade Minister Gita Wirjawan and Industry Minister MS Hidayat and a number of other officials.
Hatta explained, in coordination meetings it was decided to add supply due to an increase in demand. The supply will put meat importers who have received quotas. "They that accelerate supply to the market," he said.
Importers who intentionally or negligent by not accelerating supply to the market, Hatta said, would be subject to harsh penalties. Because this will affect the supply and demand chain, although imported meat quotas set by the government.
As a note, the government set a quota of beef imports equal 80 thousand tons. Details, to 32 thousand tons of beef and live cattle equivalent of 267 thousand heads. Approximately 70% of the overall allocation of frozen meat equivalent of 22,400 tons will be allocated in the first half and the rest for the second half of 2013.
Based on data from the Agency for Agricultural Quarantine, Ministry of Agriculture, up to 5 April 2013, the import of frozen meat reached 41.8% or approximately 8,538 tons of allocation of 22,400 tonnes in the first half. While the realization of a new feeder cattle imports reached 40.7%, equivalent to 52 thousand heads.
