Produktivitas 8,75 Ton/Ha, Panen Demplot Serdang Bedagai Lampaui Petani Non CSA
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Serdang Bedagai, Sumut [B2B] - Produktivitas lahan sawah Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] berupa Demplot Scalling Up di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara mencapai 8,75 ton/ha di Desa Jambur Pulau, Kecamatan Perbaungan. Capaian tersebut melampaui lahan Non CSA pada kecamatan dan desa yang sama.
Metode ubinan diterapkan petani CSA dari kelompok tani [Poktan] Suka Maju dan Harapan di Serdang Bedagai untuk menghitung produktivitas pada Laboratorium Lapang [LL] Scalling Up dari Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] di Sumut.
Hasil hitung ubinan? Produktivitas meningkat pada lahan LL, hasilkan 5,46 kg X 1600 hasilkan 8,75 ton/ha di tengah pelaksanaan Temu Lapang Petani atau Farmers Field Day [FFD] di Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai, Rabu pekan lalu [23/8]. Sementara peningkatan produktivitas dari perlakuan petani Non CSA sebesar 8 ton/ha.
Semangat dan suka cita petani CSA Serdang Bedagai disaksikan pejabat terkait pada Dinas Pertanian Pemkab Serdang Bedagai, Forkopimda, Koordinator dan penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Pematang Sinojam, petani Poktan Suka Maju dan Harapan maupun Gapoktan Pulau Sari di Desa Jambur Pulau.
Kegiatan FFD yang digelar Kementan bersama SIMURP di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut sejalan arahan
Upaya SIMURP menyosialisasikan CSA melalui SL oleh SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa metode ubinan atau pengambilan sampel, mutlak dilakukan agar tidak ada perbedaan data.
"Misalnya, definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk menanam jagung," katanya.
Definisi terhadap sawah, misalnya, kata Mentan Syahrul, kalau tanam jagung, masih sawah kan namanya? Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang pentingnya kegiatan pengubinan.
"Pengubinan, istilah yang biasa dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, metode ubinan dapat diterapkan pada budidaya tanaman padi dengan cara sederhana, cukup dengan mengukur beberapa meter untuk dijadikannya tolak ukur atau perwakilan dari jumlah hasil perpetak sawah yang ingin kita ketahui hasilnya.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.
"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.
Pengubinan, istilah yang dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan. Ubinan adalah salah satu metode di pertanian guna mengetahui perkiraan jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen.
Penerapannya tergolong mudah dan sederhana, dengan rumus hasil ubinan dikalikan luasan per hektar dan jumlah luasan ubinan sama dengan jumlah hasil panen per hektar. [timsimurpkementan]
Serdang Bedagai of North Sumatera [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
