Kementan dan DPR RI Sinergi gelar Bimtek bagi Petani & Penyuluh Jambi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan dan DPR RI Sinergi gelar Bimtek bagi Petani & Penyuluh Jambi
POLBANGTAN MEDAN: Petani dan penyuluh Kabupaten Tebo bersama Anggota Komisi IV DPR RI, MR Ihsan Yunus [ke-4 kiri] didampingi Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini [ke-5 kanan] usai pembukaan Bimtek di Kabupaten Tebo, Jambi.

Tebo, Jambi [B2B] - Petani dan penyuluh di Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Muaro Jambi, Batang Hari dan Tebo menjadi target Kementerian Pertanian RI bersama DPR RI didukung pemerintah daerah dari ketiga kabupaten, bagi peningkatan kapasitas SDM pertanian tersebut.

Kegiatan Bimtek diinisiasi Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Medan selama dua hari, 9 - 10 November bagi Angkatan I dan II di Kabupaten Muaro Jambi dan Batang Hari, yang dihadiri Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.

Bimtek hari kedua di Kabupaten Tebo, Jumat pekan lalu [10/11], dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI, MR Ihsan Yunus yang menekankan tentang peran vital petani dan penyuluh bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Arman yang melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan Indonesia sehingga menjadi lumbung pangan dunia di 2033.

“Jika kita tidak bergerak cepat melakukan swasembada pangan, bisa saja kita akan mengalami krisis pangan. Untuk itu kita harus berupaya terlepas dari ketergantungan negara lain dalam hal penyediaan pangan,” ujarnya.

Langkah-langkah percepatan untuk swasembada sudah dilakukan oleh Mentan Amran Sulaiman, dengan target stop impor beras, karena target produksi pangan terus meningkat hingga akhirnya pada 2033, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa target akselerasi percepatan adalah terwujudnya swasembada pangan pada 2026 mendatang, sehingga Indonesa dapat menekan impor.

Kegiatan Bimtek di Kabupaten Muaro Jambi dan Batang Hari dibuka oleh Kabid Alsintan, Luthfi Noor mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Pemkab Muaro Jambi, Ampriadi, yang mengapresiasi dukungan Polbangtan Medan bagi terselenggaranya Bimtek, dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dan penyuluh.

Sementara Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, pembangunan pertanian ditentukan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan mekanisasi pertanian.

"Kegiatan Bimtek adalah salah satu wahana yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh petani dan penyuluh," katanya.

Isu utama saat ini, kata Yuliana, mahalnya harga pupuk kimia [anorganik[ akibat terdampak Rusia dan Ukraina, yang merupakan negara penghasil bahan baku pupuk kimia.

"Solusinya adalah dengan membuat dan memanfaatkan pupuk organik, yang bahan bakunya berada di alam sekitar pada lahan pertanian," katanya lagi.

Bimtek di Muaro Jambi menghadirkan dua narasumber yakni Lutfi Noor dan Anggoro Kasih, praktisi berpengalaman di bidang pertanian organik.

Sementara Bimtek di Kabupaten Tebo dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI, MR Ihsan Yunus didampingi Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.

"SDM pertanian terutama petani dan penyuluh harus disejahterakan terutama terkait dengan isu pertanian saat ini," katanya.

Ihsan Yunus menambahkan, salah satu solusinya adalah mengembangkan pertanian organik, maka peserta Bimtek harus fokus dan serius mengikuti Bimtek diikuti upaya praktik membuat dan memanfaatkan pupuk organik secara mandiri. [ira/timhumas polbangtanmedan]

Tebo of Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.