Polbangtan Malang & DPA/DPM Jatim `Launching` BUMP didukung Aplikasi Online

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Malang & DPA/DPM Jatim `Launching` BUMP didukung Aplikasi Online
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [ke-2 kiri] pada peluncuran BUMP MAS Tani Nusantara DPA/DPM Jatim di Kediri mengharapkan eksistensi BUMP bermanfaat bagi petani dan masyarakat

Kediri, Jatim [B2B] - Pembentukan Korporasi Petani terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian RI melalui Badan Usaha Milik Petani [BUMP] seperti dilakukan Polbangtan Malang bersama DPA/DPM Jawa Timur launching [peluncuran] BUMP berbasis aplikasi online dengan konsep Milenial Andalan Sejahtera [MAS] Tani Nusantara di Kediri, Jatim pada Sabtu [12/3].

Kegiatan peluncuran BUMP MAS Tani Nusantara DPA/DPM Jatim dihadiri Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Koordinator Wilayah DPA/DPM Jawa Timur, Susanto bersama pimpinan dan pengurus BUMP.

Kolaborasi Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dengan Duta Petani Andalan/Duta Petani Milenial [DPA/DPM] sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa petani milenial harus mengikuti perkembangan zaman. 

"Pemasaran berbasis online melalui e-commerce merupakan salah satu terobosan jitu guna mengawal kebutuhan konsumen sekaligus meningkatkan layanan pesan antarproduk sampai tujuan," kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, saat ini era digital telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan termasuk bisnis pertanian. Produk pertanian berlimpah namun harga kebutuhan pokok terus mengalami peningkatan. 

"Di sisi lain, petani sebagai produsen mendapat harga jual yang rendah. Penyebabnya, kelindan rantai distribusi dan ketergantungan petani pada tengkulak, sehingga diperlukan upaya meningkatkan posisi tawar petani dengan menghubungkan petani langsung pada konsumen.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengakui minat generasi milenial pada sektor pertanian harus ditumbuhkan secara cepat, karena saat ini sudah menggunakan teknologi dan mekanisasi berbasis 4.0. Pertanian Indonesia sudah jauh lebih maju didukung cara modern berbasis digitalisasi.

"Inovasi 4.0 adalah ranahnya generasi milenial yang sangat terbuka dan adaptif dengan teknologi digital, untuk itu, kita lakukan pendampingan dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka dari hulu ke hilir," kata Dedi Nursyamsi.

Saat peluncuran BUMP MAS Tani Nusantara DPA/DPM Jatim di Kediri, Sabtu [12/3], Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menekankan tentang eksistensi BUMP sebagai solusi membangun kemitraan strategis yang maju, inovatif, dan berkelanjutan.

"Pertanian saat ini harus dikombinasikan dengan teknologi informasi yang smart, sehingga MAS Tani Indonesia akan mendongkrak produksi pertanian didukung sistim manajemen dan tim yang baik dan kuat," kata Setya BU.

Koordinator Wilayah DPA/DPM Jatim, Susanto menambahkan bahwa sistem pemasaran berbasis digital, MAS Tani Nusantara, diharapkan dapat memperbaiki mutu budi daya dan pengelolaan usaha tani demi terwujudnya peningkatan produktivitas, nilai-tambah produk, perbaikan pendapatan usaha tani, perbaikan daya tawar dan kemampuan membangun kemitraan strategis yang maju, inovatif, dan berkelanjutan. [timhumaspolbangtanmalang]

Kediri of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.