Polbangtan Kementan Latih Penyuluh Toba Membuat Disain Media Penyuluhan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Latih Penyuluh Toba Membuat Disain Media Penyuluhan
POLBANGTAN MEDAN: Penyuluh BP3K pada Dinas Pertanian Pemkab Toba antusias mengikuti pelatihan membuat Disain Media Penyuluhan yang digelar oleh tim dosen Polbangtan Medan, Herawaty dan Ira Lisyani Tampubolon sebagai implementasi pengabdian masyarakat dari UPT Kementan tersebut.

Toba, Sumut [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Kementerian Pertanian RI melatih sejumlah penyuluh pada Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kelautan [BP3K] Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara [Sumut] selama tiga hari, 6-8 September 2022 oleh tim dosen Polbangtan Medan.

Pelatihan terkait Disain Media Penyuluhan Pertanian dengan aplikasi Corel Draw, oleh tim dosen Herawaty dan Ira Lisyani Tampubolon sebagai implementasi pengabdian masyarakat Polbangtan Medan bagi 34 penyuluh pada Dinas Pertanian Kabupaten Toba, Sumut.

Langkah Polbangtan Medan sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian nasional saat ini dan ke depan, menuntut hadirnya penyuluh selaku pendamping petani dan pelaku usaha tani, mampu meningkatkan produktivitas dan mengolah hasil pertanian dari hulu ke hilir.

"Perkembangan teknologi informasi dan inovasi teknologi menunjang sektor pertanian sekaligus menjadi tantangan bagi penyuluh, untuk mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan hasil pertanian, dengan mengubah pola penyuluhan demi terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern," katanya.

Menurutnya, penyuluh pertanian yang kuat selain didukung oleh kelembagaan yang kuat dan sarana prasarana yang memadai, juga memahami teknologi informasi dan strategi penyuluh terkini.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa kondisi penyuluhan pertanian mendekati ideal setelah lahirnya UU Sistem Penyuluhan No 16/2006.

Kendati demikian, katanya, adanya UU Pemerintahan Daerah No 23/2014 mendorong sistem penyuluhan pertanian mengalami perubahan lantaran beberapa kelembagaan penyuluh pertanian tidak ada.

"Perubahan ini memerlukan kerja keras BPPSDMP Kementan dalam mengelola penyuluh yang berkualitas, sekaligus adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi, menuntut penyuluh mampu memanfaatkan teknologi dalam kegiatan penyuluhan," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya mendorong penyuluh memanfaatkan teknologi, baik dalam mendampingi petani di lapangan. Pemanfaatan teknologi ini juga akan mempermudah penyuluh dalam memberikan Informasi ke petani.

Upaya tersebut disambut baik oleh Kabid Penyuluhan Distan Pemkab Toba, Apul Simanjuntak yang berharap peserta pelatihan dapat menyerap materi pelatihan untuk implementasi di lapangan bersama petani dan nelayan.

Tua Pangaribuan, Sekretaris Dinas Pertanian Pemkab  Toba saat membuka pelatihan menyatakan mendukung penuh kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Polbangtan Medan di Kabupaten Toba. 

Dia mengucapkan terimakasih banyak atas waktu dan ilmu yang diberikan dalam meningkatkan skill penyuluh yang ada di Kabupaten Toba.

“Pemerintah mengambil berbagai kebijakan dalam pangan berkelanjutan salah satunya dengan mengadakan pertemuan untuk melakukan pemetaan lahan sawah di lindungi karena pangan dapat dipertahankan apabila lahannya bisa berkelanjutan,” kata Tua Pangaribuan.

Dia mengakui para penyuluh sudah cakap dan memahami tugas-tugasnya, namun masih perlu mendapat pembekalan. Perlu bertemu dengan para ahli di bidang pertanian terutama dari perguruan tinggi. 

"Tujuannya agar ilmu bapak dan ibu dapat diperbaharui setiap waktu sehingga harapan Mentan Syahrul dapat kita wujudkan bersama,” katanya.

Dosen Polbangtan Medan, Herawati bersama timnya, Ira Lisyani Tampubolon melatih penyuluh Pemkab Toba mengaplikasi Corel Draw dalam pembuatan logo, flyer, brosur dan poster.

Sebelum materi dimulai, peserta diberi pretest dan postest terkait deign grafis untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman peserta dalam mengikuti dan memahami materi yang diberikan. Pelatihan tersebut merupakan komitmen Kementan dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian. 

"Diharapkan penyuluh Dairi faham dan mampu membuat media [desain grafis] yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan," kata Herawati. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Toba of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.