Mentan Wajibkan Importir Beli Daging dari Peternak Lokal

Agriculture Minister Require Importers to Buy Meat from Local Breeders

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Wajibkan Importir Beli Daging dari Peternak Lokal
Menteri Pertanian Suswono berdialog dengan peternak di Pasar Sapi Grobogan (Foto: B2B/Mya)

Grobogan (B2B) - Menteri Pertanian mengharapkan importir daging mengalihkan usahanya ke pasar di dalam negeri, dengan membeli sapi lokal dari para peternak. Pasalnya, para peternak sedang bergairah mengembangkan hewan ternaknya untuk mengantisipasi pembatasan kuota impor daging sapi.

"Importir tidak perlu repot mencari pasokan daging dari mancanegara. Pemerintah mengharapkan para importir membeli sapi lokal yang mutunya sebanding dengan sapi impor," kata Menteri Pertanian Suswono di Pasar Sapi Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (7/3).

Mentan Suswono menambahkan, pasca kuota impor daging sapi dibatasi pada 2012 dan 2013 sehingga membuat geram para importir karena peluang bisnisnya dibatasi pemerintah.

Pemerintah menetapkan pembatasan impor daging sapi pada 2013 menjadi 80 ribu ton atau turun 5% dari alokasi pada 2012 sebesar 85 ribu ton. Sementara kebutuhan daging sapi pada tahun ini diperkirakan mencapai 500 ribu ton.

"Kebijakan impor pada dasarnya untuk menjaga keseimbangan ketika pasokan di dalam negeri tidak mencukupi. Saat ini pasokannya tersedia dan memang sedang tinggi harganya," kata Suswono.

Kepada para peternak yang dijumpainya di Pasar Sapi Grobogan, Jawa Tengah, Mentan mengharapkan tingginya harga daging tidak dimanfaatkan peternak sapi lokal untuk terus menaikkan harga jual ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

"Saya harap peternak sapi tidak aji mumpung dengan menaikkan harga. Harus sama-sama menguntungkan agar semua orang senang," ungkap Suswono.

Grobogan (B2B) - Minister of Agriculture expects beef importers to divert their business in the domestic market, by buying from local cattle breeders. Because the breeders were eager to develop livestock in anticipation of quota restrictions on imports of beef.

"Importers do not have to bother looking for supplies beef from abroad. Government expects importers to buy local beef quality comparable to imported beef," said Agriculture Minister Suswono Grobogan Cattle Market, Central Java, on Thursday (7/3).

Agriculture Suswono added post-quota restricted beef imports in 2012 and 2013 so that angered the importers because the government restricted business opportunities.

The government set restrictions on beef imports in 2013 to 80 thousand tonsor down 5% of the allocation in 2012 amounted to 85 thousand tons. While the need for beef this year is estimated at 500 thousand tons.

"Import policy is basically to keep the balance when domestic supply is insufficient. Currently supply is available and it is high prices," said Suswono.

To those breeders who met in Grobogan Cattle Market, Central Java, Ministry of Agriculture did not expect the high price of beef cattle farmers exploited to raise the selling price to the slaughtering house (RPH).

"I hope that breeders are not moral hazard by increasing prices. Should be a win-win so that everyone happy," said Suswono.