Kementan Dukung Polbangtan Ajak Mahasiswa Kenali Mitigasi Bencana

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dukung Polbangtan Ajak Mahasiswa Kenali Mitigasi Bencana
POLBANGTAN MALANG: Mahasiswa Polbangtan Malang bersama Direktur Setya Budhi Udrayana [ke-3 kiri], Wadir III Andi Warnaen [kiri] dan Ketua PMI Kabupaten Malang, Jajuk RK dan para pemateri seminar.

Malang, Jatim [B2B] - Sebagai sosok pilihan terdidik, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian adalah pejuang pangan dari 'kawah candradimuka Polbangtan' yang didorong memahami risiko kebencanaan sekaligus melakukan mitigasi bencana.

Semangat tersebut mengemuka pada Seminar Kebencanaan bertajuk 'Peran Mahasiswa dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana' oleh Polbangtan Malang bersama Palang Merah Indonesia [PMI] Kabupaten Malang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] dan PMI Jepang, Japan Red Cross Society di Aula Narisa, Malang, hari ini [20/3].

Sejumlah mahasiswa antusias mengikuti seminar yang dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana yang dihadiri Wakil Direktur [Wadir] III Bidang Kemahasiswaan, Andi Warnaen dan Ketua PMI Kabupaten Malang, Jajuk Renda Kresna.

Upaya Polbangtan Malang sesuai komitmen Kementerian Pertanian RI seperti dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penanganan dampak bencana merupakan salah satu perhatian Kementan bersama pemerintah daerah guna pemulihan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

"Kementan tidak hanya membantu pemulihan budidaya pertanian juga bantuan program bagi perekonomian masyarakat seperti bantuan bibit untuk ditanam di setiap rumah terdampak bencana," kata Mentan Syahrul yang selalu menyediakan waktu mengunjungi lokasi bencana sekaligus memberikan bantuan bahan pokok maupun sarana pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menekankan pada kewajiban sosial Polbangtan mendorong mahasiswa dan alumninya menjadi sosok humanis yang peduli sesama.

"Guna mencapai hal itu, perlu proses terstruktur dan terintegrasi, baik kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler, yang terus dikembangkan sebagai bagian dari dunia akademik mencetak generasi penerus pertanian yang andal," kata Dedi Nursyamsi.

Sementara Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengingatkan kegiatan ilmiah dikombinasikan dengan pengetahuan sosial praktis oleh narasumber dari BPBD, PMI dan akademisi, diharapkan dapat membangun mindset serta kepedulian pada sesama. 

"Setidaknya, pengetahuan yang disampaikan narasumber akan berguna bagi peserta untuk menolong dirinya sendiri, sebelum menolong orang lain," katanya.

Menurut Setya BU, patut dicamkam, diresapi dan menjadi kebiasaan cara berpikir dan bertindak dalam menghadapi tantangan kedepan yang tidak terduga. Jika kemudian mahasiswa dengan kemampuannya ingin menolong sesama, itu menjadi hal yang luar biasa.

"Bahkan agama mana pun, menolong sesama menjadi kewajiban dan tergolong perbuatan mulia," katanya.

Ketua PMI Kabupaten Malang, Jajuk Renda Kresna menambahkan bahwa mahasiswa Polbangtan harus menjadi pejuang pangan karena merupakan orang orang pilihan dari seluruh Indonesia. 

"Namun demikian, pangan yang kita usahakan kadangkala terkendala oleh bencana yang bisa saja datang tanpa diduga, karenanya perlu mitigasi dan memahami bagaimana mengatasinya," katanya.

Wadir III Polbangtan Malang, Andi Warnaen berharap kegiatan seminar tersebut membuka pikiran positif para mahasiswa tentang bagaimana mengatasi risiko bencana sekaligus mitigasinya sehingga dampaknya dapat diminimalisir bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitarnya. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.