Regenerasi Petani, Kementan Bangun Kerjasama Tingkat Provinsi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Surabaya, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur menggelar pertemuan Kerjasama Provinsi melalui Program YESS selama dua hari di Surabaya, 30 – 31 Maret 2022.
PPIU Program YESS menghadirkan lembaga pemerintah tingkat provinsi agar bekerjasama untuk bersinergi dengan program YESS.
Upaya tersebut sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian tidak boleh stop memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia.
"Pertanian harus selalu bergerak maju, mandiri dan modern, agar tercapai produktivitas komoditas pertanian unggulan dan berproduksi tinggi," kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan.
Mentan mengingatkan, kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM pertanian. Saat ini, jumlah pelakunya terus menurun. Minat generasi milenial terhadap pertanian kurang, karena dianggap tidak menarik dan tanpa masa depan yang menjanjikan.
Hal ini merupakan tantangan bagi Kementan untuk menggerakkan generasi milenial melirik sektor pertanian dengan berbagai program. Salah satunya melalui program YESS, untuk mencetak petani milenial yang berjiwa wirausaha pertanian dan berdaya saing.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan
Program YESS melakukan peningkatan kapasitas pemuda pedesaan menjadi wirausahawan muda pertanian yang didukung akses modal, pemasaran dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum muda di wilayah pedesaan tersebut.
"Petani milenial sangat potensial melanjutkan pembangunan pertanian, karena mereka rata-rata cerdas, adaptif terhadap teknologi dan siap memasuki era pertanian 4.0. Mereka mampu menjadikan pertanian maju, mandiri dan modern dari hulu sampai dengan hilir," kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, salah satunya adalah mengoptimalkan BPP menjadi pusat penggondokan petani milenial, pusat konsultasi agribnisnis, dan pengembangan jejaring kemitraan. Hal ini dapat membantu petani milenial mengakses pasar, input pertanian, dukungan keuangan serta membatu menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait manajemen rantai pasokan dan pemasaran.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa telah melaksanakan forum kerjasama Provinsi, realisasinya adalah 8.000 penerima manfaat Program YESS dengan berbasis kebutuhan mulai dari literasi keuangan, pelatihan dan hibah kompetitif.
"Dengan hibah kompetitif, mereka yang sudah mulai maju usahanya kita berikan stimulus modal dengan jumlah tertentu sesuai proposal yang mereka ajukan, kemudian mereka manfaatkan untuk melanjutkan usahanya," kata Setya BU.
Menurutnya, YESS pada 2021 melakukan sentuhan edukasi kepada para penerima manfaat melalui sejumlah fasilitator dan mobilizer di wilayah Kabupaten. Edukasi yang diberikan tidak hanya stimulus modal, juga pengetahuan dasar tentang penyusunan proposal bisnis dan manajemen bisnis.
Dia menambahkan kerjasama ini untuk membangun dan mengarahkan apa yang sudah berjalan dengan pasar sendiri tetapi belum terorganisir, maka tugas kita di wilayah provinsi membantu mereka melancarkan usahanya.
"Target 2023 sudah ada dari sejumlah penerima manfaat Program YESS bisa ekspor. Mereka perlu bimbingan kita bersama, mendukung mereka demi membangun pertanian juga untuk ketersediaan dan ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur," katanya.
Sebagaimana diketahui, Kementan menargetkan hingga 2024, dapat mencetak 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri 54 peserta dari lembaga pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten, balai pelatihan, perbankan, perwakilan perguruan tinggi dan perwakilan Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan [DPA/DPM] dari empat kabupaten yakni Pacitan, Tulungagung, Pasuruan, dan Malang.
Project Manager PPIU Jawa Timur, Acep Hariri mengatakan bahwa tujuan kerjasama tersebut untuk menjalin komunikasi, integrasi dan koordinasi Program YESS di Jawa Timur.
"Harapannya dengan forum ini, terjalin sinergi kegiatan penumbuhan wirausahawan muda dan untuk mensinergikan program pada dinas maupun stakeholders lain, termasuk dari Kadin [Kamar Dagang dan Industri]," katanya.
Surabaya of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
