Kementan Ajak Petani Beralih ke Pupuk Organik di Ponorogo

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi


Kementan Ajak Petani Beralih ke Pupuk Organik di Ponorogo
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana diwakili Kepala UPPM Suhirmanto [ke-2 kiri] memdampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko [ke-4 kiri] pada Farm Field Day SL Genta Organik 2023 di Ponorogo

Ponorogo, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak petani beralih menggunakan pupuk organik atau hayati sebagai solusi mengatasi kelangkaan pupuk.

Mentan berharap melalui program strategis Kementerian Pertanian Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) kebutuhan pangan tetap terjaga dan berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber pendapatan utama rumah tangga petani dan penyedia lapangan kerja.

"Genta Organik bukan berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang", tegasnya.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa  Genta Organik memaksimalkan pestisida nabati, pembenah tanah, pupuk organik sesuai permintaan tanaman dengan pemupukan berimbang.

"Kalau kita tidak bijak dalam pemanfaatan pupuk kimia, agro kimia, pestisida maka tanah dan air kita akan menangis. Cara bijak yang dilakukan dapat melalui genta organik yang dapat menyelamatkan bumi," ujar Dedi.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian serta menjaga kualitas dan keberlanjutan lingkungan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) mendampingi kegiatan Farm Field Day (FFD) Sekolah Lapang (SL) Genta Organik di Desa Mojorejo Kecamatan Jetis Kab. Ponorogo, Selasa (27/6). 

Dihadiri oleh Direktur Polbangtan Malang yang diwakili oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) Suhirmanto, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko beserta jajarannya, Dyah Sulistyowati Koordinator penyuluh pertanian Provinsi Jatim, Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Maksun Kepala Dinas Pertanian Kab. Ponorogo, Forkopimca Jetis, Kades SE Kecamatan Jetis dan segenap undangan yang hadir.

Seperti diketahui bahwa Kabupaten Ponorogo telah mengadopsi pendekatan pertanian organik. Sekolah Lapang Tematik Genta Organik menjadi salah satu inisiatif yang berhasil mengembangkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat seputar pertanian organik.

Sugiri Sancoko selaku Bupati Ponorogo sangat mengapresiasi dan bangga dengan rakyatnya yang sebagian besar sebagai petani yang kreatif dan peduli dengan kondisi lahan pertanian yang ada di wilayahnya. 

"Panen padi yang melimpah ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Ponorogo memiliki potensi pertanian yang besar.

Sugiri mengatakan bahwa akan terus mendukung dan memajukan pertanian organik guna mencapai kesejahteraan petani serta kelestarian lingkungan di Ponorogo.

Menurutnya, hal tersebut selain memenuhi ketersediaan pangan di Kabupaten Ponorogo, juga merupakan produk pertanian pangan yang `aman` artinya aman untuk kesehatan pangan dan untuk lingkungan. 

"Tentunya dapat menjaga kerusakan lingkungan dan ikut serta melaksanakan program gerakan pertanian organik tahun 2023," pungkasnya.

Sementara itu, Maksun selaku Kepala Dinas Pertanian Ponorogo menyampaikan dalam laporannya, ada dua kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah gerakan pangan murah. 

"Hampir 500 kabupaten kota se-Indonesia secara serentak dan yang telah terlaksana mengadakan gerakan pangan murah, yang di maksud sebagai bagian untuk pengendalian inflasi melalui gerakan stabilisasi pasokan dan harga. Untuk produk pangan yang didukung oleh Bulog dan Id food harganya lebih murah dibanding dengan harga di pasaran," katanya.

Menurut Maksun, FFD (hari berladang atau hari turun ke sawah) kali ini merupakan kegiatan yang kedua dilaksanakan.

"Disebut berladang karena kita saatnya memanen padi kegiatan SL Tematik, sekolah lapangan tematik genta organik (gerakan pertanian organik)," jelasnya.

Maksun menagatakan, ada 10 kelompok tani yang menjadi sasaran kegiatan genta organik 2023. Masing-masing menerima pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan pupuk organik padat.

"Pembuatan pupuk hayati berbahan MOL. Pembuatan pestisida alam. Pembuatan pembenah tanah biokar atau arang sekam dan hasilnya diterapkan di ladang masing-masing perkelompok, dengan jatah minimal setengah hektar, sehingga 10 kelompok ada 5 hektar yang kemudian dipanen pada saat ini.rata-rata 1 hektar menghasilkan 7,4 ton gabah kering," jelas Maksun. 

Maksun menambahkan bahwa kegiatan Genta Organik di Kabupaten Ponorogo merupakan kegiatan penciptaan atau penumbuhan kelompok mandiri pupuk organik yang sudah diterapkan sejak tahun 2021 sampai saat ini.

Sementara itu Koordinator Penyuluh Propinsi Diyah Setyowati sangat bangga dan berterima kasih atas kolaborasi ini sesuai dengan yang diharapkan.” 

"FAO mengatakan, akan terjadi krisis pangan, tapi kalau melihat seperti di Ponorogo kali ini tidak akan terjadii krisis pangan karena melihat hasilnya yang melimpah," katanya. 

Dirinya berharap kepada penyuluh pertanian agar tetap mendampingi para petani dan tidak hanya selesai disini. Dengan melimpahnya pupuk organik maka bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia. 

Suhirmanto mewakili Direktur Polbangtan Malang mengapresiasi inisiatif yang luar biasa ini dalam pelaksanaan pertanian organik dan penerapan praktik berkelanjutan di Kabupaten Ponorogo.

"Sekolah Lapang Genta Organik telah menjadi tempat inspiratif bagi para petani dan pelajar untuk belajar dan berbagi pengetahuan tentang metode pertanian yang ramah lingkungan," ungkap Suhirmanto.

Sebagai institusi pendidikan di bidang pertanian, menurut Suhirmanto Polbangtan Malang sangat antusias untuk berpartisipasi dalam acara ini. 

"Kami percaya bahwa kolaborasi antara sektor pendidikan dan komunitas pertanian sangat penting dalam mencapai pertanian yang berkelanjutan dan menghasilkan pangan berkualitas tinggi," ungkap Suhirmanto.

"Kami berharap FFD ini menjadi momen yang berharga untuk saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan inovasi di antara para peserta. Dalam acara ini, kami ingin memberikan wawasan tentang teknologi pertanian terkini, praktik terbaik dalam pengelolaan lahan, pengendalian hama organik, dan pemupukan yang efektif," ujar Suhirmanto

Menurutnya, kegiatan Sekolah Lapang ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun jaringan kerjasama antara Polbangtan Malang dan komunitas pertanian di Kabupaten Ponorogo.

"Melalui kolaborasi yang erat, kami yakin kita dapat mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi," ujar Suhirmanto.

Menurut Suhirmanto, dukungan dari Bupati Ponorogo, Polbangtan Malang, dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, dapat mengembangkan pertanian organik dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi petani dan lingkungan di seluruh Kabupaten Ponorogo

Padang of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.